Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2023, Maluku dan Papua menjadi daerah angka konsumsi ikan tertinggi di Indonesia. Angka konsumsi ikan di Maluku tercatat sebesar 79,76 kilogram (kg) per kapita per tahun, menjadi yang tertinggi di Indonesia. Hal ini berarti, setiap orang Maluku mengonsumsi sekitar 79 kg ikan per tahun.
Di urutan kedua ada Papua dengan 76,95 kg per kapita per tahun, diikuti Papua Barat dengan 73,94 kg per kapita per tahun.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, makanan laut mengandung asam lemak omega-3. Kandungan inilah yang bisa membantu menjaga kesehatan jantung, termasuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler seperti stroke, serangan jantung, hingga aritmia jantung.
Selain menyehatkan jantung, asam lemak omega-3 juga baik untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi. Kandungan vitamin D pada beberapa ikan, seperti ikan salmon dan tuna, juga bisa mendukung pertumbuhan tulang dan penyerapan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang.
Kandungan asam lemak omega-3 turut membantu menjaga kesehatan mata. Degenerasi makula (bagian tengah mata) akibat faktor usia cenderung berkurang pada orang yang rutin mengonsumsi makanan laut. Mengonsumsi minyak ikan juga bisa membuat mata tetap sehat dan cerah.
Tidak hanya itu, asam lemak omega-3 pada makanan laut bisa meningkatkan kemampuan otak. Seseorang yang rutin mengonsumsi makanan laut seperti ikan memiliki lebih banyak substansi abu-abu di pusat otak yang berperan dalam mengatur emosi dan daya ingat.
Mengonsumsi makanan laut juga bisa membantu mengatasi depresi. Sebuah studi yang dipublikasikan dan Journal of Epidemiology and Community Health menyebutkan, wanita yang mengonsumsi makanan laut berisiko lebih rendah untuk depresi dibandingkan yang tidak rutin mengonsumsinya.
Baca Juga: Ikan Kembung Lebih Kaya Nutrisi Dibanding Ikan Salmon, Ini Perbedaannya
