Tak bisa dipungkiri, listrik adalah salah satu kebutuhan penting bagi kehidupan saat ini. Berbagai kegiatan manusia memerlukan listrik untuk bisa berjalan dengan normal, tak terkecuali di Indonesia.
Indonesia kembali mencatat sejarah baru dalam hal pemadaman listrik. Setelah sebelumnya menerjang Jawa dan Bali, kali ini Pulau Sumatera yang menjadi gelap gulita tanpa aliran listrik selama hampir 24 jam.
Listrik padam juga sebenarnya bukan fenomena yang hanya ditemukan di Indonesia. Sejumlah negara seperti Pakistan dan India sering berhadapan dengan pemadaman listrik yang berdampak luas pada kehidupan masyarakatnya.
Namun, tiga rekor listrik padam terbesar di dunia ditempati oleh Filipina, Puerto Rico, dan Venezuela. Dua di antaranya disebabkan oleh bencana alam.
Pada 2013, bencana Topan Haiyan atau Yolanda menerjang Filipina dan tercatat sebagai topan terburuk di Filipina. Jaringan listrik nasional juga turut terdampak, menyebabkan terhentinya aliran listrik selama 6,3 miliar jam (dalam customer-hours) atau berkisar di antara 8 hingga 9 bulan.
Empat tahun berikutnya, pada September 2017, Badai Maria menerjang Puerto Riko menyebabkan pemutusan aliran listrik lebih dari 3 bulan lamanya, atau 3,4 miliar jam.
Sementara itu, Venezuela menyusul rekor Puerto Riko dengan fenomena pemutusan listrik pada 2019. Di negara tersebut, pemadaman listrik bukan lagi hal baru. Kegagalan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Simón Bolívar di negara bagian Bolívar.
Akibatnya, kegelapan meliputi Venezuela selama beberapa kali dalam durasi yang tidak sebentar hingga Juli 2019. Jika dihitung, Venezuela melewati waktu tanpa listrik selama 3,2 miliar (dalam customer-hours).