Kesehatan merupakan salah satu sektor penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Kesehatan masyarakat punya andil besar dalam menentukan kualitas hidup dan produktivitas suatu negara.
Sayangnya di beberapa negara, anggaran yang dialokasikan untuk sektor kesehatan masih kurang memadai. Hal ini berdampak pada buruknya kualitas layanan kesehatan, terbatasnya akses masyarakat terhadap fasilitas medis, hingga tingginya angka kematian yang seharusnya dapat dicegah.
India adalah salah satu contoh negara yang "pelit" anggaran untuk pelayanan kesehatan. Menurut data dari OECD yang dihimpun oleh William Russell, Negeri Bollywood itu memuncaki peringkat negara dengan anggaran kesehatan terendah di dunia.
India hanya mengalokasikan 1,1% dari PDB untuk anggaran sektor kesehatan. Jumlah tersebut jelas sangat terbatas jika dibandingkan dengan luas negara serta populasinya yang sudah melebihi 1,4 miliar penduduk.
Indonesia juga termasuk salah satu negara dengan anggaran terendah untuk sektor kesehatan. Indonesia hanya menyisihkan anggaran sebesar 1,9% dari PDB untuk sektor kesehatan. Jumlah tersebut menjadi yang kedua terendah setelah India.
Urutan ketiga dipegang oleh Meksiko. Negara yang berada di benua Amerika ini hanya menganggarkan 2,9% dana dari total PDB.
Negara dengan ekonomi masif, China, turut masuk dalam daftar. Siapa sangka, negara sebesar China menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan anggaran kesehatan terendah. Total dana yang mereka alokasikan dari PDB-nya hanya sebesar 3,1%.
Di posisi kelima negara dengan anggaran sektor kesehatan terendah ditempati Turki. Dana yang dialokasikan untuk sektor kesehatan hanya sebesar 3,3% dari PDB mereka.
Sementara itu, posisi keenam hingga kesepuluh diisi oleh Afrika Selatan, Peru, Brasil, Luksemburg, Irlandia, dan Hungaria. Afrika Selatan dan Peru sama-sama mengalokasikan 4,3% dari PDB untuk sektor kesehatan.
Brasil menyusul di posisi kedelapan dengan alokasi dana sebesar 4,5% dari PDB. Berikutnya, Luksemburg dan Irlandia menutup peringkat dengan sama-sama menganggarkan 4,7% dana dari PDB.
Baca Juga: Negara dengan Indeks Kesehatan Tertinggi di Asia Tenggara, Singapura Unggul
