Berdasarkan laporan tahunan Open Doors yang dirilis Institute of International Education, jumlah pelajar Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat pada tahun ajaran 2023/2024 mencapai 8.348 orang, turun 1,4% dibanding periode sebelumnya yang sebanyak 8.467 orang. Kendati demikian, jumlah tersebut terbanyak kedua di Asia Tenggara, hanya di bawah Vietnam yang mengirimkan 22,066 pelajar. Sementara secara global, Indonesia berada di urutan ke-23.
Penurunan jumlah pelajar terjadi pada jenjang S1, sedangkan program master dan PhD tercatat meningkat 10,7%. Adapun pelajar yang mengejar program kerja selama masa studi atau setelah lulus juga naik 10%. Di samping itu, peningkatan tertinggi terjadi pada jumlah pelajar yang mengikuti program pertukaran singkat, yaitu sebesar 28,6%.
“Ini karena pemerintah Indonesia menggalakkan program IISMA, program pertukaran pelajar singkat 3 sampai 6 bulan,” tutur Asisten Atase Budaya Kedubes AS, Mary Trechock, dikutip dari Detik Edu.
Menurut keterangan Trechock, peningkatan tersebut terjadi seiring makin banyaknya universitas AS yang berpartisipasi dalam beasiswa IISMA dari Pemerintah Indonesia. “Di sini misi kami mendorong mahasiswa IISMA, saat saya tiba tahun lalu hanya ada 5 kampus yang menerima mahasiswa program IISMA. Sekarang sudah ada 15 kampus AS yang menerima mahasiswa program IISMA,” sambungnya.
Trechock yakin tingginya minat pelajar dalam negeri untuk menimba ilmu di Amerika Serikat tidak lepas dari peran pemerintah yang mendorong publikasi studi dan memberikan wadah bagi generasi penerus bangsa untuk merasakan merdeka belajar, seperti IISMA. Oleh karena itu, Trechock berharap Indonesia bisa mengirimkan lebih banyak pelajar ke Negeri Paman Sam.
“Jadi, saya pikir komitmen terhadap pendidikan internasional akan terus berlanjut dan kami menantikan peningkatan jumlah dari Indonesia. Kami berharap pemerintahan Prabowo yang akan datang akan melanjutkan upaya pengiriman WNI ke AS,” ujarnya, dikutip dari RRI.
Di lain sisi, jumlah pelajar Amerika Serikat yang menempuh studi di Indonesia pun bertambah 320% dibanding tahun sebelumnya, menempatkan Indonesia di peringkat kesembilan di Asia Pasifik yang paling banyak didatangi pelajar AS. Lonjakan ini melanjutkan tren sebelum Covid-19 melanda sekaligus menandai tingginya minat terhadap negara-negara ASEAN.
Sebagai tambahan informasi, pelajar internasional yang mengemban studi di AS pada tahun ajaran 2023/2024 mencapai 1.126.690, meningkat 6,6% terhadap periode sebelumnya. Negara yang mengirimkan pelajar paling banyak masih dipegang India dan China, masing-masing berjumlah 268.923 dan 289.526 pelajar.
Baca Juga: Mengupas Anggaran Pendidikan Untuk IISMA, Sudahkah Tepat Sasaran?