Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang sering merugikan ekonomi Indonesia dan masih menjadi momok yang sulit diatasi hingga saat ini. Lantas, bagaimana penilaian publik terhadap kondisi pemberantasan korupsi saat ini?
Berdasarkan survei nasional yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada periode 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi saat ini lebih besar yang menilai negatif ketimbang yang menilai positif, yakni dengan persentase total 35%.
Generasi yang paling banyak memberikan penilaian buruk adalah Generasi Milenial yang berada pada kelompok usia 27 tahun hingga 42 tahun. Dimana dari 33,6% responden Generasi Milenial, sebanyak 33,9% menilai baik; 29,3% menilai sedang; dan 34,6% menilai buruk.
Selain itu, survei ini diikuti oleh 49,9% responden laki-laki yang 39% di antaranya memberikan penilaian buruk. Sedangkan, dari 50,1% responden perempuan, sebanyak 31% di antaranya juga memberikan penilaian buruk terhadap kondisi pemberantasan korupsi.
Meskipun persentase total menunjukkan persepsi negatif, penilaian "baik" dari responden tetap menduduki peringkat tertinggi dari hasil survei, yakni sebesar 30,9%. Angka ini selisih 0,6% dari penilaian "buruk" dan selisih 1,9% dari penilaian "sedang".
Persepsi positif itu banyak muncul terutama dari kelompok perempuan; etnis Jawa, Madura, Bugis, Melayu; kelompok non-muslim; pendidikan dan pendapatan menengah ke bawah; serta pada responden yang berasal dari wilayah Jateng-DIY, Jatim, Bali-Nusa, Kalimantan, dan Maluku-Papua.
Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan periode survei sebelumnya (23 November-1 Desember 2023), persepsi positif pada kondisi pemberantasan korupsi mengalami peningkatan dari 28,7% menjadi 32,7%. Sedangkan, persepsi negatif mengalami penurunan sebesar 2,4%.
"Pemberantasan korupsi, sepanjang temuan survei tampak pembelahannya konsisten sangat besar, cukup berimbang antara yang menilai baik, sedang, dan buruk. Persepsi positif dan negatif masing-masing tidak pernah mencapai angka 40%, dan antara 26-31% menilai sedang," tulis Indikator pada laporannya.