Perkembangan Target Investasi pada Energi Terbarukan di Indonesia

Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan konribusi yang ditentukan secara nasionak. Untuk mencapai target tanpa syarat sebe.

Perkembangan Target Investasi pada Energi Terbarukan di Indonesia

Institute for Essential Services Reform (IESR)
GoodStats

Indonesia memiliki target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan konribusi yang ditentukan secara nasional. Untuk mencapai target tanpa syarat sebesar 29%, Indonesia harus mencapai target emisi sebesar 1.356 MT CO2e, sedangkan untuk target bersyarat sebesar 41%, Indonesia harus mencapai target emisi sebesar 1.273 MT CO2e. Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2014 menetapkan target bauran energi terbarukan sebesar 23% untuk mencapai target tanpa syarat sebesar 29%. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan investasi energi terbarukan sebesar $8 miliar per tahun dengan total investasi sebesar $36,95 miliar pada tahun 2025.

Namun, investasi yang direalisasikan di sektor energi terbarukan hanya mencapai $1,51 miliar pada 2021 dengan rata-rata investasi selama lima tahun terakhir hanya $1,62 miliar. Indonesia telah menetapkan target investasi energi terbarukan sebesar $3,91 miliar untuk tahun 2022, namun realisasi investasi hanya mencapai $0,58 miliar atau 14,5% dari target yang direncanakan pada Q2 2022. Satu-satunya tahun di mana investasi energi terbarukan melampaui targetnya adalah pada tahun 2017 dengan investasi sebesar $1,96 miliar. Selama periode 2018-2021, investasi energi terbarukan tidak mencapai target yang ditetapkan dengan kesenjangan antara realisasi investasi dan target yang paling besar terjadi pada tahun 2020 dengan nilai $ 0,66 miliar.

Kendala yang dihadapi dalam merealisasikan investasi energi terbarukan di Indonesia adalah dampak pandemi COVID-19 pada proyek pipeline serta kenaikan harga komponen energi terbarukan akibat tingginya biaya logistik impor. Kementerian ESDM memperkirakan bahwa diperlukan investasi sebesar $8 miliar per tahun untuk mencapai target 23% bagian energi terbarukan pada tahun 2025, sedangkan rata-rata investasi selama lima tahun terakhir hanya mencapai 20,2% dari investasi yang diperlukan. Studi IESR tentang Dekarbonisasi Mendalam Sistem Energi Indonesia memperkirakan bahwa antara tahun 2021 dan 2030, diperlukan investasi sebesar $20 hingga 25 miliar per tahun jika sistem energi negara bergantung pada energi terbarukan. Kementerian ESDM juga memproyeksikan bahwa investasi yang dibutuhkan Indonesia untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2060 akan mencapai $1 triliun pada tahun 2060 atau $29 miliar per tahun. Oleh karena itu, masih ada kekurangan investasi energi terbarukan sebesar $18-23 miliar per tahun untuk mencapai target yang ditetapkan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook