Berdasarkan the 7th ASEAN Energy Outlook yang diterbitkan oleh ASEAN Centre for Energy (ACE) pada tahun 2022, terlihat bahwa Vietnam menduduki peringkat tertinggi dalam pertumbuhan kapasitas sumber energi terbarukan terpasang dengan nilai pertumbuhan sebesar 42,5% pada tahun 2020.
Disusul Kamboja peringkat kedua dengan pertumbuhan sebesar 13,1% dan Singapura pada urutan ketiga dengan pertumbuhan sebesar 10,9%.
Pertumbuhan ini dihitung oleh ACE (2022) berdasarkan berbagai faktor pengembangan energi terbarukan di negara tersebut, seperti kontrak jangka panjang, pembangunan infrastruktur energi terbarukan, dan pemasangan instalasi sebagai sumber listrik berkelanjutan.
Masih dalam peringkat 5 besar, terdapat Malaysia yang memiliki nilai pertumbuhan 9,8% dan Laos dengan nilai pertumbuhan 8%. Perbandingan nilai pertumbuhan pada posisi 5 besar, kecuali Vietnam, memiliki rasio yang hampir setara yakni di angka 1-3%
Sementara itu, Indonesia berada pada posisi keenam bersama Filipina dengan nilai pertumbuhan sebesar 3,4%
Brunei Darussalaman dan Thailand juga tercatat masih memiliki nilai pertumbuhan, meskipun tidak terlalu signifikan, yakni di angka 1,3% untuk Brunei Darussalam dan 0,7% untuk Thailand. Hal ini menjadikan kedua negara ini masuk dalam peringkat tiga terbawah dalam pertumbuhan kapasitas energi terbarukan di ASEAN.
Secara keseluruhan, negara-negara di ASEAN tetap mengalami pertumbuhan kapasitas energi terbarukan. Kecuali Myamnar yang tercatat tidak mengalami pertumbuhan nilai untuk hal ini,