Berita terbaru mengenai pasar makanan dan minuman kemasan di Indonesia menunjukkan tren yang menjanjikan. Menurut data terbaru dari Euromonitor International yang dirilis dalam laporan United States Department of Agriculture (USDA) pada edisi April 2023 berjudul "Indonesia: Food Processing Ingredients", nilai penjualan ritel makanan dan minuman kemasan di Indonesia mencapai puncaknya pada USD40,11 miliar, setara dengan sekitar Rp601,65 triliun dengan asumsi kurs sebesar Rp15.000 per USD.
Perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri ini mengambil peran utama dalam membentuk panorama bisnis. PT Indofood Sukses Makmur Tbk memimpin di antara yang lainnya, disusul oleh Nestle SA, PT Mayora Indah Tbk, Royal Friesland Campina NV, Unilever Group, Danone (PT Sarihusada Generasi Mahardhika), Kraft Heinz Co, Wings Corp, PT Bina Karya Prima, dan Wilmar International.
Melihat pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun, dengan tingkat pertumbuhan mencapai 11,9% (year-on-year/yoy) pada tahun 2022, pasar makanan dan minuman kemasan di Indonesia terus menunjukkan momentum yang kuat. Salah satu faktor penting dalam perkembangan ini adalah ekspansi minimarket yang pesat, yang tidak hanya menawarkan produk-produk lokal tetapi juga memperluas distribusi ke seluruh pelosok Indonesia.
Laporan dari USDA juga menyoroti pergeseran kebiasaan konsumen yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan ini. Semakin banyak orang Indonesia, terutama di perkotaan, beralih ke makanan olahan dan kemasan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini termasuk makanan beku, buah dan sayuran olahan, serta beragam keripik dan makanan ringan.
Pasar ini terus berkembang sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat, terutama dengan semakin banyaknya perempuan yang bekerja di perkotaan dan memiliki waktu yang terbatas untuk mempersiapkan makanan bagi keluarga mereka. Ini menunjukkan bahwa permintaan untuk produk-produk makanan olahan kemungkinan akan terus meningkat di masa mendatang.