Proyek Snøhvit adalah salah satu proyek pengembangan gas alam terbesar di Norwegia yang menggunakan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida (CCS) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Proyek ini memiliki kapasitas produksi sekitar 5,5 miliar meter kubik gas alam setiap tahunnya, dan dapat menangkap sekitar 0,8 juta ton CO2 per tahun. Dalam esai ini, kita akan membahas produksi gas alam dan kinerja penangkapan CO2 di Proyek Snøhvit.
Gas alam yang diproduksi di Proyek Snøhvit berasal dari lapangan Barents Sea yang berada di lepas pantai Norwegia. Gas alam dari lapangan tersebut dikirimkan ke daratan melalui pipa dan diolah di fasilitas pabrik LNG di Melkøya Island. Setelah diproses, gas alam dikirimkan ke berbagai negara di seluruh dunia.
Sementara itu, CO2 yang dihasilkan selama proses produksi LNG ditangkap dan disimpan di bawah tanah di formasi batuan. Proyek Snøhvit menggunakan teknologi penangkapan CO2 dengan proses pemurnian amine, di mana amine digunakan untuk menyerap CO2 dari gas alam yang dihasilkan. CO2 yang telah ditangkap kemudian dipompa ke dalam pipa bawah laut dan disimpan di formasi batuan yang dalam di lepas pantai Norwegia.
Namun, meskipun Proyek Snøhvit telah berhasil menangkap sekitar 0,8 juta ton CO2 per tahunnya, jumlah ini masih tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah gas alam yang diproduksi. Produksi gas alam yang tinggi menyebabkan emisi karbon dioksida yang signifikan selama proses produksi LNG, meskipun sebagian besar CO2 dapat ditangkap dan disimpan.
Sebagai proyek CCS, Proyek Snøhvit masih memiliki tantangan dalam penerapannya, terutama terkait dengan biaya yang tinggi dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyimpan CO2. Namun, proyek ini memberikan kontribusi positif dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan menjadi contoh penting dalam penerapan teknologi CCS di industri energi. Dalam jangka panjang, proyek-proyek CCS seperti Proyek Snøhvit harus ditingkatkan dan diperluas untuk mencapai target mitigasi emisi global yang lebih ambisius.