Pada awal tahun 2024 ini, pendapatan negara mencapai Rp215,5 triliun. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengungkapkan bahwa nilai tersebut setara dengan 7,7% dari pagu pendapatan tahun ini yang sebesar Rp2.802,3 triliun.
"Kalau dilihat secara target APBN, (pendapatan negara) ini konsisten di sekitar 7,5% sampai 8,8% dari target APBN penerimaan bulan Januari," ungkap Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi pers online APBN KiTa di akun resmi YouTube Kemenkeu.
Lebih rinci, sumber terbesar pendapatan tersebut berasal dari penerimaan pajak sebear Rp149,2 triliun. Sumber pendapatan lain adalah dari penerimaan kepabeanan dan cukai yang mencapai Rp22,9 triliun, dan terakhir dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp43,3 triliun.
Secara keseluruhan, pendapatan negara sebenarnya mengalami penurunan sebesar 7,2% (year-on-year/yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pendapatan sebesar Rp232.2 triliun.
Sementara pendapatan negara menurun, realisasi belanja negara justru naik. Indonesia menghabiskan Rp184,2 triliun pada Januari 2024 ini, setara dengan 5,5% total pagu belanja tahun ini yang nilainya sebesar Rp3.325,1 triliun. Akibatnya, surplus awal tahun ini juga lebih rendah dibandingkan tahun 2023 lalu, yakni Rp31,3 triliun.