Rokok Elektrik Jadi Favorit Warga Yogyakarta

DI Yogyakarta menjadi provinsi pengguna rokok elektrik tertinggi di Indonesia, mencapai 9,6% di 2023.

Provinsi dengan Proporsi Perokok Elektrik Terbanyak 2023

Sumber: Kementerian Kesehatan
GoodStats

Jumlah perokok di Indonesia masih terus bertambah dari tahun ke tahun. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa jumlah perokok aktif di Indonesia diperkirakan mencapai 70 juta orang, 7,4% di antaranya masih berusia 10-18 tahun.

Menariknya, rokok elektrik masih menjadi salah satu pilihan bagi perokok Indonesia, meski jumlahnya memang tidak sebanyak jenis lainnya.

Sebanyak 53,6% responden mengaku memilih menggunakan rokok kretek, 53,4% menggunakan rokok putih, 11,6% dengan rokok linting, dan sebanyak 3,2% menggunakan rokok elektrik.

Berdasarkan provinsinya, maka DI Yogyakarta menduduki peringkat pertama provinsi dengan proporsi perokok elektrik terbanyak di Indonesia, sebesar 9,6% di tahun 2023. Bali menyusul di posisi kedua dengan proporsi sebesar 8,5%.

Sebaliknya, provinsi dengan proporsi perokok elektrik terendah berada di Bengkulu, besarnya hanya mencapai 0,7%. Peringkat kedua dipegang oleh Maluku dengan 0,8% dan Aceh dengan 0,9%.

Rokok elektrik cenderung lebih populer di kalangan anak muda, dengan anggapan bahwa penggunaan rokok elektrik atau vape ini lebih aman ketimbang rokok biasa. Padahal, rokok elektrik juga sama berbahayanya bagi kesehatan.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes menyebutkan bahwa rokok elektrik masih mengandung nikotin yang bisa mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan, sama dengan rokok tembakau biasa. Baik rokok elektrik maupun rokok biasa sama-sama berbahaya bagi kesehatan.

American Lung Association mencatat terdapat sejumlah bahan kimia beracun yang terkandung dalam rokok elektrik, seperti propilen glikol, karsinogen, acrolein, kadmium, logam berat, hingga benzene. 

Satu-satunya cara terbebas dari bahaya rokok adalah dengan berhenti merokok sepenuhnya. Mengubah rokok ke rokok elektrik takkan benar-benar menghilangkan efeknya terhadap tubuh. Kemenkes merekomendasikan beberapa cara alami untuk berhenti merokok, seperti terapi hipnotis, terapi pengganti nikotin, maupun dengan obat-obatan khusus.

Baca Juga: Merokok Sampai Tua: Menelaah Data Seputar Perokok di Indonesia

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook