Mengacu pada mongabay.co.id dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tercatat sepanjang tahun 2022 hingga Mei 2023 terjadi 36 kasus hewan laut terdampar dengan korban 40 ekor hewan laut.
Secara temporal, jumlah kejadian meningkat pada sekitar bulan Januari-Maret hingga 4 kejadian per bulan, baik pada 2022 maupun 2023. Sementara pada bulan lainnya setidaknya terdapat 1 kejadian, kecuali pada November 2022 yang bersih dari kasus.
Di antara 36 kasus, spesies yang dominan menjadi korban adalah paus (55%), dengan jenis paus sperma, paus balin/paus bungkuk, hingga paus kepala melon. Kemudian hiu paus dan dugong masing-masing sebanyak 6 kasus (15%), lumba-lumba (10%), serta penyu dan buaya masing-masing satu ekor.
Kasus satwa laut terdampar ini didominasi kasus terdampar mati dengan kode 3 dan 4 (sudah mati dan mulai membusuk), yang selanjutnya ditangani dengan nekropsi maupun penguburan, pembakaran, atau penenggelaman. Selain itu, ditemukan juga kasus dengan kode 2 (sudah mati dengan tubuh masih segar). Pada beberapa kejadian, ditemukan juga hewan yang masih hidup (kode 1), sehingga oleh warga dibantu dilepaskan kembali ke laut.