Marketplace atau lokapasar kini menjadi medium unggulan bagi brand lokal dan pelaku UMKM dalam menjajakan dagangan. Dengan berbagai fitur canggih dan program inovatif yang diusung, penjual dapat memasarkan produknya dengan efektif dan efisien sehingga profit yang diraup pun lebih maksimal. Lebih penting lagi, mengingat potensinya sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia, marketplace dinilai dapat meningkatkan daya saing produk lokal di kancah nasional.
Menyambut Festival Belanja Akhir Tahun, Snapcart, sebuah perusahaan riset ternama Indonesia, meneliti preferensi marketplace brand lokal dan pelaku UMKM dengan tajuk Marketplace Pilihan UMKM: Pengalaman Berjualan Terbaik. Penelitian tersebut dilakukan selama tiga bulan dengan metode daring, serta melibatkan 250 pelaku usaha lokal berusia 24 tahun ke atas dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis marketplace pilihan UMKM dan brand lokal, serta mengukur kontribusi mereka dalam meningkatkan daya saing ekonomi digital secara keseluruhan. Sekaligus memberikan wawasan mengenai tingkat kepuasan, preferensi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mereka,” terang Helena Suri, Senior Research Manager Snapcart.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Shopee dianggap sebagai marketplace yang paling banyak menghadirkan peluang bagi pelaku usaha lokal. Shopee menang telak di antara pemain lainnya, sebanyak 71% responden mengaku meraih untung di platform tersebut. Selisih jauh, responden yang merasa Tokopedia menguntungkan sebanyak 12%, TikTok Shop 11%, Lazada hanya 3%, sementara 2% sisanya memilih platform lain.
Tidak tanggung-tanggung, Shopee juga unggul di setiap aspek utama yang memengaruhi preferensi penjual, yang meliputi program kampanye paling menguntungkan (70%), metode pembayaran beragam (72%), kategori produk paling bervariasi (71%), hingga opsi layanan pengiriman terbanyak (71%).
“Melalui data ini, terlihat bahwa Shopee menjadi e-commerce yang dipilih oleh pelaku usaha untuk berjualan khususnya dengan keunggulan seperti penawaran berbagai layanan dan program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka,” jelas Helena.
Tidak berhenti sampai di situ, mayoritas pelaku usaha lokal juga merasa paling terbantu dengan fitur live streaming dan video pendek di Shopee (67%), begitu pula dengan layanan terkoneksi dengan content creator atau influencer (67%), dan program afiliasi (70%).
Keunggulan Shopee tidak hanya berorientasi pada penyediaan ruang jual-beli, tetapi juga pada upayanya dalam memberdayakan pelaku usaha lokal. Hal ini tercermin dari jawaban sebagian besar responden yang menyatakan bahwa Shopee memberikan dukungan (71%), edukasi (71%), dan pelayanan (70%) terbaik kepada penjual. Di samping menjadi pilihan bisnis potensial, pendekatan ini dinilai mampu memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
“Kemunculan pelaku baru dan pergeseran preferensi belanja masyarakat telah mewarnai perkembangan industri belanja online di tanah air. Menjelang penghujung akhir tahun ini, kita menyaksikan kemajuan yang semakin pesat dan beragam dari berbagai platform e-commerce yang terus berinovasi menghadirkan ekosistem jual-beli yang semakin inovatif dan interaktif. Kami berharap hasil riset ini dapat menjadi wawasan baru untuk menciptakan masa depan industri e-commerce yang inklusif dan sehat,” tutup Helena, dikutip dari laman Snapcart.
Baca Juga: Masyarakat Indonesia Hobi Belanja Pakaian Online, Paling Sering Lewat Shopee