Simak Biaya Penyelenggaraan PON dari Tahun ke Tahun

Sebelumnya, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh mengajukan anggaran sebesar Rp5,8 triliun untuk penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Anggaran PON (2008-2024)

Sumber: Kemenpora, Kemenkeu
GoodStats

Pekan Olahraga Nasional (PON) sudah dimulai sejak 28 Agustus lalu dengan pertandingan pembuka dari cabang olahraga senam artistik. Tahun ini, PON diselenggarakan di dua provinsi sekaligus, yaitu Aceh dan Sumatra Utara. 

Melihat sejarah gelaran PON sebelumnya, anggaran yang bernilai besar digelontorkan untuk menyukseskan acara 4 tahunan ini. Biaya tersebut biasa digunakan untuk pembangunan arena pertandingan hingga perbaikan infrastruktur tuan rumah. 

Untuk penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024, pemerintah melalui Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengalokasikan anggaran sebesar Rp516 miliar. Dengan rincian pembangunan venue pertandingan sebesar Rp138 miliar di Aceh dan Rp101 miliar di Sumatra Utara. Kemudian, Rp72 miliar juga dianggarkan untuk penyelenggaraan pertandingan di venue Aceh dan Rp74 miliar di Sumatra Utara. 

Selain itu, upacara pembukaan yang akan diselenggarakan pada 9 September di Aceh memiliki anggaran sebesar Rp60 miliar, dan penutupan di Sumatra Utara sebanyak Rp41 miliar. Sementara Rp30 miliar sisanya dialokasikan untuk kebutuhan berbagai pihak yang terlibat, seperti panitia, pengawas, juri, dan sebagainya.

Jika dibandingkan dengan gelaran PON sebelumnya, anggaran PON Aceh-Sumut yang tidak mencapai angka Rp1 triliun ini terbilang kecil. PON Papua 2020 yang menuai pujian karena diselenggarakan di tengah pandemi misalnya, disebut-sebut membutuhkan biaya sebesar Rp10,43 triliun sejak 2018.

Isu korupsi sering terdengar setelah gelaran PON Papua 2020 tersebut. Meski begitu, Ketua Harian PON ke-20 Yunus Wonda telah membantah tuduhan ini dengan menegaskan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya mengalokasikan Rp3,8 Triliun untuk PON Papua.

Mundur satu periode lagi, PON ke-19 di Jawa Barat memiliki anggaran sebesar Rp3 triliun. Diketahui ada 13 gelanggang baru yang dibangun untuk acara ini, bersamaan dengan rehabilitasi 38 gelanggang lainnya. Sama halnya dengan PON Papua, pengalokasian anggaran dengan sistem multiyear juga diterapkan di PON 2016 Jawa Barat sejak 2014.

Isu korupsi juga santer terdengar pada gelaran PON Riau 2012 dan PON Kalimantan Timur 2008. Sejumlah gelanggang yang menghabiskan biaya besar diketahui terlantar sebagai dampak dari tindakan korupsi pemerintah setempat.

PON Riau 2012 memiliki total anggaran sebesar Rp1,5 triliun. Sepertiga dari anggaran tersebut dihabiskan untuk pembangunan Stadion Utama Riau yang dinobatkan sebagai stadion terbesar keenam di Indonesia. 

Sementara itu, gelaran PON Kalimantan Timur 2008 menghabiskan Rp3,5 triliun untuk pembangunan venue pertandingan, seperti Kompleks Olahraga Palaran, Kompleks Olahraga Aji Imbut, dan lain-lain. Secara menyeluruh, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk gelaran ini berada di kisaran angka Rp4 hingga Rp5 triliun.

Baca Juga: Riau Pertahankan Juara Umum Senam Artistik PON XXI Aceh-Sumut, Bawa Pulang 6 Emas

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook