Menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA), suhu permukaan bumi pada tahun 2022 meningkat menjadi 0,89 °C dibandingkan suhu rata-rata tahunan selama periode 1951-1980. Suhu ini menjadi rekor terpanas kelima dan melanjutkan tren pemanasan jangka panjang padahal telah terjadi La Nina selama tiga tahun berturut-turut di Samudra Pasifik tropis.
Pemanasan ini diakibatkan adanya aktivitas manusia terus memompa gas rumah kaca dalam jumlah besar dan peningkatan polusi CO2 (karbon dioksida) ke atmosfer. Tingkat pemanasan gas di atmosfer yang seiring waktu melonjak pesat selama tiga dekade terakhir mengakibatkan suhu global juga meningkat secara bertahap.
Bahkan dalam satu dekade terakhir, suhu permukaan bumi pernah meningkat hingga 1,02 °C pada tahun 2016 dan 2020.
Dampak dari pemanasan global sendiri adalah menurunnya kadar es di Laut Antartika, permukaan air laut yang naik, peningkatan intensitas kebakaran hutan, meningkatkan risiko kekeringan, perubahan pola hujan dan cuaca ekstrem. serta pola migrasi hewan yang berubah.