Target Presentase Bauran Emisi di Indonesia pada Tahun 2030

Indonesia perlu beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan agar dapat menurunkan emisi dari energi. Meskipun Indonesia kaya akan energi terbarukan, nam.

Target Presentase Bauran Emisi di Indonesia pada Tahun 2030

Institute for Essential Services Reform (IESR)
GoodStats

Indonesia perlu beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan agar dapat menurunkan emisi dari energi. Meskipun Indonesia kaya akan energi terbarukan, namun pemasangan kapasitas terbarukan baru meningkat sedikit pada tahun 2020. Tenaga air dan energi panas bumi adalah jenis energi terbarukan yang paling banyak terpasang di Indonesia, sementara energi terbarukan lainnya kurang berkembang.

Pada semester pertama tahun 2020, energi terbarukan hanya menyumbang sekitar 15% dari pembangkit listrik di Indonesia. Rata-rata, energi terbarukan hanya menyumbang sekitar 12,2% dari total pembangkitan listrik dalam lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa energi terbarukan masih belum signifikan untuk mencapai target energi primer terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.

Di sisi lain, batu bara masih memainkan peran penting dalam sistem energi Indonesia. Bahkan, pemerintah berencana meningkatkan kapasitas batu bara hingga 57 GW pada tahun 2028. Padahal, diperkirakan panel surya akan lebih murah daripada pembangkit listrik batu bara pada tahun 2021 dan lebih murah daripada pembangkit listrik batu bara yang sudah ada pada tahun 2028. Risiko aset terbengkalai pun menjadi semakin besar, tetapi pemerintah Indonesia tidak memiliki rencana untuk moratorium batu bara.

Meskipun Indonesia memiliki target RUEN untuk menurunkan penggunaan batu bara menjadi 25% pada tahun 2050, pemerintah masih mempertahankan penggunaan batu bara sebesar 30% pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa kepentingan batu bara masih sangat kuat di Indonesia, sehingga pemerintah juga berencana untuk mengembangkan industri hilir batu bara dalam upayanya untuk meningkatkan permintaan batu bara dalam negeri. Namun, hal ini terjadi pada saat risiko penurunan ekspor batu bara global yang semakin meningkat karena adanya transisi energi global.

 

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook