Berdasarkan The Sustainable Development Goals Report 2024 oleh United Nation (UN), tingkat kelulusan SMA di benua Eropa dan Amerika Utara di 2023 mencapai 89%, menjadi yang tertinggi di dunia. Adapun wilayah Asia Timur dan Tenggara menyusul di posisi kedua dengan tingkat kelulusan SMA sebesar 74%.
Sementara itu, tingkat kelulusan SMA di benua Afrika Sub-Sahara hanya mencapai 28%. Nilai tersebut hanya meningkat 3% dari pengukuran di tahun 2015 yang sebesar 25%.
Secara global, tingkat kelulusan SMA mencapai 59% di 2023, naik dari capaian tahun 2015 yang sebesar 53%.
Survei tingkat kelulusan SMA digunakan untuk mengukur sejauh mana sekolah-sekolah mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi standar pendidikan. Hal ini membantu pemerintah dalam mengevaluasi kualitas proses belajar-mengajar di tingkat SMA.
Hasil survei juga digunakan agar pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih tepat, misalnya dalam meningkatkan jumlah guru, perbaikan fasilitas sekolah, atau penyediaan materi pembelajaran yang lebih baik di wilayah-wilayah dengan tingkat kelulusan yang rendah.
Di Indonesia sendiri berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam 3 tahun terakhir, tingkat kelulusan SMA berkisar antara 65-66%. DI Yogyakarta dan DKI Jakarta merupakan 2 provinsi dengan tingkat kelulusan SMA tertinggi di Indonesia, masing-masing mencapai 89,69% dan 88,10%.
Sementara itu, pada 2023, tingkat kelulusan SMA di Papua hanya 39,50%. Angka ini meningkat dari tingkat kelulusan SMA di Papua pada 2021, yang sebesar 32,95%. Meski begitu, tingkat kelulusan SMA di Papua masih jadi yang terendah secara nasional.
Baca Juga: Persentase Lulusan SMA ke Atas Naik Tiap Tahun, Didominasi Laki-laki
