WHO: Perokok Indonesia Mencapai 38,7% di 2025

Per 2025, WHO memproyeksikan proporsi perokok Indonesia naik menjadi 38,7%. Di tahun 2023, perokok Indonesia mencapai 28,62%.

10 Negara dengan Proporsi Perokok Terbanyak 2025

Sumber: WHO
GoodStats

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), per 2023, proporsi perokok Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas adalah sebanyak 28,62%.

Jumlah tersebut diproyeksi akan terus bertumbuh. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa jumlah perokok di Indonesia diprediksi mencapai 38,7% dari total penduduk pada tahun 2025. Adapun angka tersebut hanya menghitung jumlah perokok berusia 15 tahun ke atas.

Dengan demikian, Indonesia pun menduduki urutan kelima negara dengan proporsi perokok terbanyak di dunia.WHO hanya menghitung data perokok yang menggunakan produk dengan kandungan tembakau, baik yang berasap atau tidak, dengan frekuensi pemakaian setiap hari atau hanya kadang-kadang.

Namun, proporsi tersebut tidak termasuk perokok yang menggunakan rokok elektrik non-tembakau.

Posisi pertama dunia dipegang oleh Nauru, sebuah negara kepulauan di Mikronesia, dengan proporsi perokok mencapai 46,7% pada 2025 mendatang. 

Dari Asia Tenggara, Myanmar menduduki posisi kedua dengan proporsi perokok sebesar 42,3%, disusul oleh Serbia (39%), Bulgaria (38,8%), dan Indonesia.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, jumlah perokok aktif di Indonesia diperkirakan mencapai 70 juta orang, 7,4% di antaranya masih berusia 10-18 tahun.

Merokok tidak hanya buruk bagi diri sendiri, melainkan juga bagi orang-orang di sekitar. Terkandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh dalam sebatang rokok.

Berbagai penyakit berbahaya disebabkan oleh merokok, seperti penyakit paru-paru kronis, stroke, serangan jantung, gangguan mata seperti katarak, kanker leher rahim, hingga keguguran. 

Baca Juga: Merokok Sampai Tua: Menelaah Data Seputar Perokok di Indonesia

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook