Dalam rangka mengapresiasi kinerja dan karya para arsitek Indonesia dalam mewujudkan pembangunan nasional, setiap tahun pada tanggal 18 Maret selalu diperingati sebagai Hari Arsitektur Indonesia.
Dilansir dari laman Kumparan.com, Hari Arsitektur Indonesia juga hadir untuk mengenang jasa para arsitek yang telah berperan dan berpengaruh dalam membangun berbagai bangunan sejarah. Beberapa nama arsitek yang terkenal di Indonesia adalah Friedrich Silaban yang berperan dalam membangun Monas dan Ir. Ciputra yang sukses membangun Jaya Group.
Arsitek memang dapat menjadi prospek kerja yang cukup menjanjikan bagi orang Indonesia. Hal ini dikarenakan menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020, Indonesia hanya memiliki 21.421 tenaga ahli arsitektur yang mana padahal kebutuhannya diperkirakan mencapai 200.000 orang.
Lantas, di mana kampus terbaik untuk dapat menempuh pendidikan di bidang arsitektur?
QS World University, sebuah lembaga yang menyediakan publikasi informasi tahunan mengenai peringkat perguruan tinggi terbaik di dunia, telah mempublikasikan data peringkat kampus dengan jurusan arsitektur dan lingkungan binaan terbaik di dunia pada tahun 2023.
Hasilnya, University College London (UCL) dari Inggris keluar sebagai peringkat pertama perguruan tinggi dengan jurusan arsitektur dan lingkungan binaan terbaik pada tahun 2023. Perguruan tinggi yang secara umum menempati peringkat 8 dunia pada tahun 2023 ini mendapatkan skor total sebesar 97,9 dari 100 untuk jurusan arsitekturnya.
Selanjutnya, peringkat kedua diduduki oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan skor total sebesar 96,2. Diikuti dengan Delft University of Technology dan ETH Zurich yang menduduki peringkat ketiga dengan skor total mencapai angka 93,1.
Selain itu, Indonesia juga memiliki tiga kampus dengan jurusan arsitektur terbaik versi QS World University. Institut Teknologi Bandung keluar dalam peringkat 101-150 dunia dengan skor reputasi akademik sebesar 60,6.
Diikuti dengan Universitas Indonesia di peringkat 151-200 dunia dengan skor reputasi akademik sebesar 55,7 dan Universitas Gadjah Mada yang menempati peringkat 201-240 dunia dengan skor reputasi akademik mencapai angka 56,3.