26% Jurnalis Sarankan Reshuffle Kabinet Prabowo-Gibran Segera

Saran reshuffle muncul karena kurangnya kolaborasi antar kementerian, masalah pengelolaan anggaran, dan minimnya kontribusi beberapa menteri.

Momen Terbaik Prabowo-Gibran Rombak Kabinet

Sumber: Center of Economic and Law Studies (Celios)
GoodStats

Hasil survei terbaru dari Center of Economic and Law Studies (Celios) menunjukkan suara kritis dari para jurnalis soal kinerja Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Dalam survei bertajuk Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran, sebanyak 26% responden menyarankan reshuffle atau perombakan kabinet dilakukan secepatnya.

Survei ini melibatkan 95 jurnalis dari 44 lembaga pers di Indonesia. Para jurnalis tersebut berasal dari berbagai macam bidang keahlian seperti ekonomi, sosial dan politik, hukum dan HAM, serta energi dan lingkungan. Mereka dianggap mampu memberikan penilaian tajam dan independen karena rutin memantau kebijakan pemerintah serta dampaknya di lapangan. Tidak hanya itu, profesi mereka yang lekat dengan fakta dan objektivitas menjadi nilai tambah dalam melihat kinerja para menteri.

Setiap jurnalis yang menjadi panelis diminta menilai kinerja para menteri dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Penilaian ini didasarkan pada lima indikator utama, yaitu pencapaian program, sejauh mana kebijakan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kualitas kepemimpinan dan koordinasi antar pihak, pengelolaan anggaran, serta efektivitas komunikasi kebijakan.

Kesimpulan dari seluruh indikator, sebanyak 48% responden menilai perombakan kabinet idealnya dilakukan dalam enam bulan pertama pemerintahan. Sedangkan 26% tegas menyatakan perombakan kabinet lebih baik dilakukan saat ini juga. Di sisi lain, 23% berpendapat reshuffle lebih baik dilakukan di tahun pertama, sementara hanya 2% yang merasa dua tahun awal pemerintahan adalah waktu yang tepat.

Saran reshuffle muncul karena sejumlah catatan penting. Para jurnalis menyoroti kurangnya kolaborasi antar kementerian, pengelolaan anggaran yang masih bermasalah, serta beberapa menteri yang dianggap kurang terlihat kontribusinya. Evaluasi ini menunjukkan bahwa kabinet perlu langkah strategis untuk memperbaiki kinerja agar bisa lebih efektif dalam menjalankan visi pemerintahan.

Baca Juga: 80% Publik Puas Terhadap 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook