Energi listrik diperlukan di hampir setiap aspek hidup manusia modern, seperti kebutuhan akan penerangan, melakukan perjalanan, hingga mengisi ulang daya gawai.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik, yang dapat dibedakan berdasarkan bahan bakar atau sumber energi yang digunakan, yakni sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan.
Pembangkit listrik yang menggunakan energi tak terbarukan memanfaatkan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi listrik, contohnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bertenaga batu bara.
Pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan berarti memanfaatkan energi yang melimpah dan berkelanjutan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), hingga Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Pasokan listrik dunia saat ini masih didominasi oleh PLTU batu bara. Berdasarkan laporan dari Global Energy Monitor per Juli 2024, PLTU yang masih aktif di seluruh dunia memasok total 2.125.527 megawatt energi listrik.
China mendominasi produksi energi listrik dari batu bara, yaitu sebanyak 1.147.231 megawatt atau setara 54% dari total produksi global. India berada di posisi kedua dengan produksi listrik dari batu bara sebesar 239.645 megawatt atau setara 11% dari total produksi global.
Peringkat ketiga diduduki oleh Amerika Serikat dengan produksi listrik dari batu bara sebesar 196.215 megawatt atau setara 9% dari produksi global. Posisi keempat dan lima diduduki oleh Jepang dan Indonesia dengan produksi listrik dari batu bara yang hampir mirip yakni 54.751 megawatt dan 52.317 megawatt, masing-masing setara dengan 2-3% dari total produksi global.
Indonesia sendiri nampaknya masih akan terus menggunakan energi listrik dari batu bara dan mengembangkan teknologi untuk PLTU batu bara yang lebih ramah lingkungan.
Pernyataan tersebut dinyatakan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang kini kembali terpilih untuk menjadi Menteri ESDM di Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Seiring dengan upaya Indonesia menuju net zero, kami berkomitmen untuk memastikan keamanan pasokan energi dalam negeri tetap terjaga. Batu bara akan tetap memiliki perannya sesuai dengan bauran energi kita. Namun menuju net zero akan didukung oleh kebijakan, investasi, dan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ramah lingkungan," kata Bahlil di Acara Coaltrans Asia 2024 di Bali, Senin (9/9), seperti dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM.
Baca Juga: Proyeksi Target Pensiun Pembangkit Listrik Batubara Domestik