Merujuk laporan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total nilai Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia sepanjang periode Januari-Desember 2024 mencapai Rp900,2 triliun. Nilai ini meningkat 21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PMA tersebut berkontribusi 52,5% terhadap total realisasi investasi nasional 2024 yang mencapai Rp1.714,2 triliun, sedangkan sisanya sebesar 47,5% berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dari sisi negara asal, Singapura menjadi penyumbang investasi asing terbesar di Indonesia. Singapura merealisasikan PMA senilai US$20,1 miliar, setara dengan Rp301,5 triliun (asumsi kurs APBN Rp15.000 per US$) sepanjang tahun 2024. Singapura dikenal sebagai hub utama bagi investor global yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga nilai PMA-nya konsisten tinggi.
Hong Kong menempati posisi kedua dengan nilai PMA sebesar US$8,2 miliar atau sekitar Rp123 triliun. Sementara itu, China berada di urutan ketiga dengan total investasi US$8,1 miliar, setara dengan Rp121,5 triliun.
Malaysia menempati posisi keempat dengan nilai PMA sebesar US$4,2 miliar atau setara Rp63 triliun. Adapun Amerika Serikat menyusul di posisi kelima, mencatatkan investasi sebesar US$3,7 miliar atau sekitar Rp55,5 triliun.
Jika dilihat dari lokasi penanaman modal asing, Jawa Barat menjadi provinsi tujuan investasi terbesar sepanjang 2024. Provinsi ini berhasil menarik investasi sebesar US$10 miliar atau sekitar 16,6% dari total realisasi investasi nasional. Disusul oleh Sulawesi Tengah yang mencatat realisasi investasi sebesar US$9 miliar (15%), serta Jakarta dengan investasi US$7,6 miliar (12,6%).
Maluku Utara juga menunjukkan performa yang kuat dengan realisasi investasi sebesar US$4,4 miliar atau 7,2% dari total nasional. Sementara itu, Banten melengkapi daftar lima besar dengan kontribusi sebesar 6,4%.
Baca Juga: Investasi Hilirisasi Capai Rp407 Triliun, Sumbang 23% dari Realisasi Investasi 2024