Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat capaian positif di sektor investasi sepanjang tahun 2024. Dari total investasi yang berhasil direalisasikan yakni sebesar Rp1.714,2 triliun, sebanyak Rp407,8 triliun atau sekitar 23,8% berasal dari bidang hilirisasi, naik 8,63% dibanding tahun sebelumnya.
Kontribusi terbesar berasal dari sektor mineral yang menghasilkan produk olahan tambang melalui pembangunan smelter. Nilainya mencapai Rp245,2 triliun, dengan rincian produk nikel sebesar Rp153,2 triliun, tembaga Rp68,5 triliun, bauksit Rp21,8 triliun, dan timah Rp1,6 triliun.
Sektor kehutanan turut mencatatkan kinerja yang kuat melalui produksi pulp dan paper untuk kebutuhan kertas, kardus, pampers, dan bubur kertas dengan nilai investasi sebesar Rp64 triliun. Di bidang pertanian, produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) dan oleokimia yang digunakan untuk bahan baku minyak goreng dan biodiesel menyumbang Rp67,1 triliun.
Sementara itu, sektor minyak dan gas melalui produksi petrokimia untuk produk resin, aspal, bahan bakar, hingga metanol menyumbang Rp23,1 triliun. Investasi pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik juga mulai menunjukkan peran dengan nilai Rp8,4 triliun, khususnya untuk produksi baterai kendaraan listrik.
Secara keseluruhan, capaian investasi Indonesia tahun 2024 melampaui target yang ditetapkan Presiden sebesar Rp1.650 triliun, dengan realisasi tercatat di Rp1.714,2 triliun atau 103,9% dari target tersebut. Bahkan, angka ini melesat 138,3% dibanding target dalam Renstra sebesar Rp1.239,3 triliun.
Tak hanya mencatat angka besar, investasi tahun ini juga berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja. Sebanyak 2,5 juta tenaga kerja terserap sepanjang 2024, meningkat 34,7% secara tahunan. Ini menjadi sinyal positif bahwa hilirisasi tak hanya mendorong nilai tambah produk dalam negeri, tapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Baca Juga: Sektor Paling Diminati Investor di Indonesia 2024