Saat ini dunia digital sudah mendisrupsi kehidupan mayoritas manusia di muka bumi. Perkembangan internet telah membuat pola kehidupan baru bagi peradaban manusia. Rasanya tidak berlebihan jika mengatakan bahwa kuota internet kini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Untuk dapat tersambung ke dalam jaringan internet, dibutuhkan perangkat teknologi yang mendukung beserta kuota. Berdasarkan Survei Profil Internet Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mayoritas publik Indonesia menggunakan telepon seluler/telepon pintar untuk mengakses Internet, jumlahnya mencapai 83,39% responden yang masuk dalam survei.
Internet seluler merupakan jenis jaringan internet menggunakan kartu SIM atau e-SIM yang akan ditautkan dengan perangkat seluler untuk mendapatkan jaringan internet. Alasan publik Indonesia menggunakan internet seluler adalah karena memiliki jaringan yang stabil dan sinyal yang kuat di lokasi penggunaan, serta harganya yang terjangkau.
Namun, internet seluler yang digunakan publik Indonesia masih sering alami berbagai gangguan. Gangguan paling umum merupakan sinyal yang lemah di lokasi tertentu dan saat kondisi cuaca buruk, dengan total jawaban sebanyak 26,75%, diikuti oleh jaringan lambat di urutan kedua dengan total jawaban sebanyak 26,28%.
Jaringan internet putus-putus juga jadi keluhan yang umum ditemukan dengan jawaban sebanyak 23,37%. Kuota yang cepat habis meski dengan pemakaian wajar acap kali terjadi, namun tidak sesering masalah jaringan dan sinyal, total jawaban hanya 11,34%
Terakhir, terdapat 0,17% responden yang menjawab masalah lainnya dan 12,08% responden yang tidak tahu atau merasa tidak ada gangguan sama sekali.
Survei di atas dilakukan pada tanggal 10 April–16 Juli 2025, dengan target responden merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berusia minimal 13 tahun. Responden tersebar dari 38 provinsi dengan jumlah sebanyak 8.700 orang. Metode yang digunakan merupakan wawancara tatap muka, dan metode penentuan sampel menggunakan multistage random sampling dengan margin of error (MoE) sebesar ± 1,1%.
Baca Juga: 10 Negara dengan Internet Seluler Tercepat 2025, Indonesia Peringkat Berapa?
Sumber:
https://survei.apjii.or.id/