5 Provinsi Utama Eksportir Batu Bara

BPS mencatat adanya penurunan ekspor batu bara dari lima provinsi asal produksi batu bara di Indonesia.

5 Provinsi Utama Eksportir Batu Bara

(Tahun 2024)
Ukuran Fon:

Eksportir batu bara Indonesia pada tahun 2024 masih didominasi wilayah Kalimantan. Komoditas ini berfungsi sebagai bahan bakar pembangkit listrik yang terbentuk dari endapan batuan organik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan nilai ekspor batu bara dari lima provinsi asal produksi batu bara di Indonesia pada 2024.

Kalimantan Timur menempati posisi teratas sebagai provinsi asal ekspor terbesar. Pada tahun 2023, berat ekspor batu bara dari provinsi ini berada di angka 210,0 juta ton dan meningkat menjadi 221,2 juta ton pada tahun 2024. Meskipun demikian, nilai ekspornya justru turun 11,81% menjadi US$16,5 miliar. Penurunan nilai ini mengindikasikan adanya tekanan harga di pasar internasional, meskipun volume pasokan tetap tinggi.

Kalimantan Selatan, yang berada di urutan kedua, menunjukkan kecenderungan serupa. Berat ekspor batu bara provinsi ini pada tahun 2024 meningkat signifikan mencapai 82,8 juta ton, disertai dengan penurunan nilai ekspor sebesar 9,06% menjadi US$6,2 miliar. 

Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan juga mencatat peningkatan dari sisi berat ekspor dan penurunan dari sisi nilai ekspor. Kalimantan Tengah mengekspor 22,4 juta ton batu bara pada 2024, naik dari 20,5 juta ton pada tahun sebelumnya. Pada sisi nilai ekspor, angkanya merosot tajam sebesar 17,94% menjadi US$3,1 miliar.

Di sisi lain, Sumatra Selatan mengalami peningkatan berat ekspor menjadi 31,2 juta ton dengan adanya penurunan nilai ekspor menjadi US$1,9 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan harga mungkin lebih moderat di Sumatra dibandingkan Kalimantan. 

Berbeda dengan keempat provinsi lainnya, Kalimantan Utara justru mengalami penurunan baik dari sisi berat maupun nilai ekspor. Berat ekspor menurun dari 22,8 juta ton menjadi 21,3 juta ton pada tahun 2024, disertai dengan penurunan nilai ekspor sebesar 22,56 persen menjadi US$1,3 miliar. Penurunan serentak pada kedua aspek ini menandakan adanya gangguan pasokan, penurunan permintaan, atau penyesuaian kebijakan ekspor dari provinsi tersebut.

Secara keseluruhan, meskipun mayoritas provinsi mencatat peningkatan berat ekspor, nilai ekspor batu bara nasional dari lima provinsi utama justru menurun. Ini menegaskan bahwa dinamika ekspor tidak hanya ditentukan oleh kuantitas, tetapi juga sangat bergantung pada kondisi pasar internasional, terutama harga komoditas energi yang fluktuatif.

Baca Juga: Catatan Ekspor Komoditas Primadona Batu Bara

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/07/60d9e9fbe50bcd95323977ba/analisis-komoditas-ekspor--2020-2024--sektor-pertanian--industri--dan-pertambangan.html

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook