Ekspor komoditas kopi Indonesia menunjukkan kenaikan tren yang signifikan di tahun 2024. Persentase perubahan berat bersih nilai ekspor kopi pada tahun ini naik 13,23% dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor kopi Indonesia mengalami peningkatan ke berbagai negara tujuan utama, dengan Amerika Serikat tercatat sebagai negara pengimpor kopi terbesar dari Indonesia.
Pada tahun 2024, nilai ekspor kopi ke Amerika Serikat mencapai US$307,4 juta, naik dari US$215,5 juta pada tahun sebelumnya. Nilai ini mewakili 18,93% dari total ekspor kopi Indonesia tahun 2024. Peningkatan ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap kopi organik asal Indonesia di pasar Amerika.
Selain Amerika Serikat, empat negara lainnya yang menjadi tujuan utama ekspor kopi Indonesia adalah Mesir, Malaysia, Belgia, dan Rusia. Ekspor ke Mesir tercatat sebesar US$142,5 juta, meningkat dari tahun 2023 yang sebesar US$84,5 juta. Malaysia berada di posisi ketiga dengan mengimpor sebesar US$122,3 juta kopi dari Indonesia, naik dari US$60,6 juta pada tahun sebelumnya.
Belgia dan Rusia masing-masing mencatat nilai ekspor sebesar US$115,7 juta dan US$104,7 juta. Kedua negara ini mengalami peningkatan ekspor kopi Indonesia yang sangat drastis. Ekspor ke Rusia melonjak 503,26% dibandingkan tahun 2023, sementara ke Belgia meningkat sebesar 492,43% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pasar Eropa Timur dan Barat semakin terbuka terhadap produk kopi dari Indonesia yang dikenal memiliki cita rasa khas dari berbagai daerah penghasil seperti Gayo dan Toraja.
Tren peningkatan ekspor ini memberikan sinyal positif terhadap daya saing kopi Indonesia di pasar global. Didukung oleh kualitas yang tinggi dan diversifikasi pasar yang semakin luas, komoditas ini berpotensi meningkatkan perekonomian nasional melalui sektor perdagangan internasional.
Baca Juga: 10 Provinsi Penghasil Kopi Terbesar 2023
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/07/60d9e9fbe50bcd95323977ba/analisis-komoditas-ekspor--2020-2024--sektor-pertanian--industri--dan-pertambangan.html