55% Publik Setuju Wacana Penulisan Ulang Sejarah RI

Meski ditentang, survei Kompas menyebutkan 55% setuju akan wacana tulis ulang sejarah, karena dirasa butuh kisah yang membangkitkan nasionalisme.

Alasan Masyarakat Setuju akan Penulisan Ulang Sejarah

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Wacana penulisan ulang sejarah Indonesia menuai pro kontra di kalangan masyarakat. Menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, proyek ini dipandang penting untuk menghapus bias kolonial, menguatkan identitas nasional, dan menjawab tantangan globalisasi yang relevan bagi generasi muda.

“Penulisan ulang sejarah bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” tegas Fadli Zon melalui keterangan tertulis, Selasa (27/5/2025).

Rencananya, penulisan ulang sejarah ini akan terdiri dari sepuluh jilid utama, mulai dari awal peradaban Nusantara, interaksi dengan dunia luar seperti India, China, dan Timur Tengah, masa kolonialisme dan perlawanan, hingga ke Orde Baru dan Era Reformasi. Proses penulisan pun melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, budayawan, hingga tokoh masyarakat.

“Kita ingin sejarah yang objektif, menyeluruh, dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tuturnya.

Upaya ini kemudian mendapat banyak penolakan dari sejumlah pihak, seperti Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) yang menilai penulisan ulang ini berpotensi menghilangkan pelanggaran HAM di masa lalu.

Kendati demikian, menurut survei Litbang Kompas, sebanyak 55,4% responden mengaku setuju dengan wacana penulisan ulang sejarah ini, sedangkan 42,9% lainnya tercatat tidak setuju.

Mereka yang setuju merasa perlu adanya cerita sejarah yang dapat lebih membangkitkan semangat nasionalisme, seperti dipilih oleh 55,5% responden. Selain itu, 28,6% responden menilai sejarah Indonesia saat ini masih belum akurat dan 10,6% merasa banyak kejadian sensitif dalam sejarah nasional yang sebenarnya tidak perlu diceritakan.

Meski lebih banyak yang setuju, responden juga tercatat khawatir akan proyek ini. Sebanyak 86,4% responden mengaku khawatir bahwa penulisan ulang sejarah malah akan menghapus sejarah yang sudah terbentuk.

Adapun survei ini melibatkan 512 responden di 38 provinsi pada 14-17 Juli 2025, melalui wawancara telepon. Diperoleh tingkat kepercayaan data sebesar 95% dengan margin of error sebesar 4,25%.

Baca Juga: Pemerintah Tulis Ulang Sejarah Indonesia

Sumber:

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/dpr-setujui-penulisan-ulang-sejarah-indonesia-akhiri-26-tahun-kekosongan

https://www.kompas.id/artikel/dilema-penulisan-ulang-sejarah-nasional?open_from=Riset_Litbang_Page

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook