Produksi beras di Indonesia menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, kebutuhan akan beras terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), lima provinsi dengan produksi beras terbesar masih didominasi oleh daerah di Pulau Jawa, yang menjadi pusat utama pertanian padi di Indonesia.
Dari total produksi nasional, Jawa Timur mencatatkan angka tertinggi dengan produksi mencapai 5,35 juta ton. Dengan luas lahan pertanian yang besar dan dukungan infrastruktur pertanian yang memadai, Jawa Timur terus mempertahankan posisinya sebagai provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia.
Menyusul di posisi kedua adalah Jawa Tengah, dengan produksi mencapai 5,11 juta ton. Sebagai salah satu lumbung pangan utama di Indonesia, provinsi ini memiliki wilayah pertanian yang luas serta dukungan dari berbagai program pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi.
Di posisi ketiga, Jawa Barat mencatatkan produksi beras sebanyak 4,98 juta ton. Provinsi ini memiliki sejumlah daerah sentra padi yang menghasilkan produksi besar setiap tahunnya, terutama di wilayah Priangan Timur dan Pantura.
Sulawesi Selatan menempati posisi keempat dengan total produksi 2,76 juta ton. Sebagai daerah penghasil beras utama di luar Pulau Jawa, provinsi ini memiliki sistem irigasi yang baik serta petani yang terus berusaha dalam meningkatkan hasil panen.
Terakhir, Sumatra Selatan berada di posisi kelima dengan produksi mencapai 1,67 juta ton. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu produsen beras terbesar di Pulau Sumatra, dengan lahan sawah yang tersebar di berbagai kabupaten, seperti Ogan Komering Ilir dan Banyuasin.
Dengan tren produksi yang terus berkembang, sektor pertanian padi di Indonesia diperkirakan akan semakin maju di tahun-tahun mendatang. Namun, tantangan seperti perubahan iklim dan efisiensi sistem irigasi tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh para pemangku kebijakan untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga.
Baca Juga: Impor Beras Indonesia pada 2024 Capai 4,52 Juta ton
