United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mengeluarkan laporan terkait dana bantuan kepada Rohingya dari seluruh negara di dunia. Laporan tersebut menunjukkan bahwa banyak negara yang berpartisipasi aktif untuk membantu Rohingya, terlihat dari total dana bantuan sebesar 3.4 miliar USD.
Seperti yang diketahui, Rohingya merupakan etnis dari Myanmar yang menerima persekusi dari negara asalnya sendiri. Myanmar dinilai melakukan genosida di tahun 2017 untuk menghilangkan etnis Rohingya, sehingga mereka harus pergi mencari suaka ke negara lain.
Kendati seluruh negara memberikan bantuan finansial untuk Rohingya, terdapat sejumlah negara yang mengeluarkan dana lebih banyak dibandingkan negara lain. Menurut laporan UNHCR, berikut negara yang paling banyak berikan bantuan finansial untuk Rohingya.
Amerika Serikat merupakan negara pendonor terbanyak untuk Rohingya. Per 2023, Negeri Paman Sam ini menyumbang hampir 1.3 juta USD. Nilai ini setara dengan 19.7 triliun rupiah.
Secara keseluruhan, kurang lebih 87% total dana Amerika Serikat memang ditujukan untuk membantu Rohingnya. 24.9 juta USD atau 2% total dana dari Amerika Serikat dikhususkan secara ketat untuk membantu Rohingya (tightly earmarked), dan 85% dana atau 1.072 juta USD juga ditetapkan untuk hal yang sama (earmarked).
Uni Eropa menempati posisi kedua dengan sumbangan terbanyak untuk Rohingya. Lembaga persatuan negara-negara di Eropa ini berhasil menghimpun dana sebesar 238.5 juta USD di tahun 2023. Seluruh dana tersebut dikhususkan secara ketat untuk donasi kepada Rohingya (tightly earmarked).
Jerman dan Jepang turut hadir dalam daftar ini. Jerman menempati posisi ketiga dengan sumbangan sebesar 227.2 juta USD. Sebesar 40 juta USD atau 18% dari total dana dikhususkan secara ketat oleh Jerman untuk Rohingya (tightly earmarked).
Sementara itu, Jepang yang berada di posisi keempat menyumbang sebanyak 149.3 juta USD sepanjang tahun 2023. Sebanyak 56.1 juta atau 48% dana merupakan alokasi ketat dari Jepang kepada Rohingya (tightly earmarked), serta 52% persen lain atau 61.8 juta USD juga dialokasikan untuk tujuan yang sama (earmarked).
Menempati posisi kelima sebagai negara pendonor terbesar untuk Rohingya adalah Swedia. Menurut laporan UNHCR, Swedia menyumbang sebesar 118.9 juta USD untuk Rohingya sepanjang 2023. Swedia mengalokasikan secara ketat (tightly earmarked) 2 juta USD untuk keperluan Rohingya atau sekitar 2% dari total dana. Persentase terbesar dana Swedia memang dialokasikan untuk Rohingya (earmarked), yakni sebesar 35.9 juta USD atau 37% dari dana.
Perancis dan Belanda menjadi penutup daftar ini. Per 2023, Perancis sebagai peringkat keenam telah menyumbang dana sebesar 100.6 juta USD atau sekitar 1.56 triliun rupiah untuk Rohingya. Sementara itu, Belanda memberikan sumbangan sebesar 96.7 juta USD untuk Rohingya. Jumlah ini ditaksir sebesar 1.5 triliun rupiah, menempatkan Belanda di urutan ketujuh sebagai negara yang paling banyak menyumbang untuk Rohingya.