Sebagai salah satu negara berkembang dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki tantangan dalam mengembangkan infrastruktur transportasi yang memadai. Keterbatasan infrastruktur transportasi dapat mempengaruhi mobilitas penduduk dan pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, Indonesia akan meresmikan moda transportasi barunya, yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek transportasi yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia bersama dengan pihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Proyek ini diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung dari yang semula dalam 3 jam menjadi sekitar 45 menit saja.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Kurious kepada 734 responden, mayoritas responden menunjukkan minat untuk mencoba kereta cepat Jakarta-Bandung. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 26% responden sangat berminat mencoba kereta cepat, 45,1% responden bahkan menyatakan berminat mencoba kereta cepat.
Namun, sekitar 16,8% responden yang menyatakan tidak berminat, dan 5,7% responden mengaku sangat tidak berminat mencoba kereta cepat. Sementara itu, 6,4% responden menyatakan tidak tahu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa KCJB akan diresmikan pada Agustus 2023, dan akan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Hasil survei ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah Indonesia dalam mengembangkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah Indonesia memastikan bahwa proyek ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.