Keju merupakan salah satu makanan universal yang dicintai di dunia, tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan kewarganegaraan. Makanan ini pertama kali ditemukan di daerah Timur Tengah ketika seorang Arab membawa susu di dalam wadah yang terbuat dari perut domba. Dari sanalah, keju domba pertama kali lahir.
Manusia secara alami mengalami intoleransi laktosa yang merupakan gangguan percernaan tubuh akibat laktosa, termasuk keju. Namun seiring berjalannya waktu, tubuh manusia terus berkembang dan dapat mencerna protein dari keju.
Prancis merupakan negara pengkonsumsi keju terbanyak di dunia. Penduduk di negara tersebut rata-rata mengkonsumsi 57,9 pound keju per tahun, atau sekitar 26,2 kilogram per penduduk. Posisi kedua dipegang bersamaan oleh Jerman, Luxembourg, dan Iceland, yang penduduknya rata-rata mengkonsumsi 53,2 pound keju per tahun atau sekitar 24,1 kg keju per penduduk.
Yunani memegang posisi kelima dengan konsumsi keju sebesar 51,5 pound per tahun per penduduk.
Saat ini, Amerika Serikat merupakan negara penghasil keju terbesar di dunia. Meski namanya tidak masuk ke dalam jajaran negara pengkonsumsi keju terbanyak di dunia, Amerika Serikat telah mengekspor sebesar $1,6 miliar keju per tahunnya.