Dukungan publik terhadap wacana penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional kembali mencuat. Presiden Prabowo resmi menganugerahkan gelar pahlawan nasional pada sepuluh tokoh di Istana Negara (11/10/2025), dan dua di antaranya merupakan mantan Presiden RI, Soeharto dan Abdurrahman Wahid.
Survei Kedai Kopi menunjukkan bahwa 80,7% responden tercatat mendukung Soeharto sebagai pahlawan nasional. Hanya 15,7% yang tidak mendukung dan sisanya memilih tidak tahu.
Ada ragam alasan di balik dukungan terhadap Soeharto sebagai pahlawan nasional. Sebanyak 78% responden mengaku setuju karena Soeharto berhasil membawa Indonesia swasembada pangan.
Selanjutnya, 77,9% responden setuju karena Soeharto dipandang berhasil melakukan pembangunan Indonesia.
Harga murah di era pemerintahan Soeharto juga jadi sorotan, dengan 63,2% responden setuju akan wacana penetapan ini karena sekolah dan sembako yang murah.
Lebih lanjut, 59,1% setuju karena stabilitas politik yang baik. Sisanya 10% responden memiliki alasan lain, meliputi kemampuan menumpas atau memberantas PKI dan komunisme, upaya memperjuangkan kemerdekaan dan militer, dan lain-lain.
Sementara itu, responden yang tidak setuju cenderung didorong oleh latar belakang KKN dan pelanggaran HAM yang terjadi selama masa pemerintahan Soeharto. Sebanyak 88% responden tidak setuju karena maraknya kasus KKN selama Soeharto menjabat, 82,7% merasa kebebasan berpendapat dari masyarakat dan pers dibungkam selama masa pemerintahan, dan 79,6% karena pelanggaran HAM yang dilakukan.
Berikutnya, 61,3% responden merasa penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional akan melukai korban dalam peristiwa kontroversial. Adapun 1,6% merasa masih banyak yang lebih layak untuk mendapatkan gelar tersebut.
Adapun survei ini dilakukan pada 5-7 November 2025 melalui metode Computer Assisted Self Interviewing (CASI) dengan melibatkan 1.213 responden.
Baca Juga: Sentimen Publik terhadap Usulan Gelar Pahlawan Nasional Soeharto
Sumber:
https://kedaikopi.co/flipbook/survei-pengangkatan-pahlawan-nasional/