Perkembangan AI di dunia bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, kehadiran kecerdasan buatan ini sangat membantu meringankan pekerjaan manusia, namun di sisi lain, kehadiran AI dikhawatirkan akan mengancam berbagai sektor pekerjaan di dunia.
Melansir laporan World Economic Forum, akan ada sekitar 14 juta pekerjaan dunia yang menghilang dalam kurun waktu 5 tahun ke depan akibat adanya AI. Tidak hanya itu, laporan Goldman Sachs mengungkapkan bahwa sekitar 300 juta pekerjaan tetap di dunia akan digantikan oleh AI. Ancaman ini tentu sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu pencipta AI, Geoffrey Hinton, menyampaikan kekhawatiran bahwa AI akan menjadi lebih cerdas dibandingkan manusia suatu saat nanti.
Ancaman invasi AI pada sektor pekerjaan turut dirasakan di Indonesia. Melansir laporan Work Trend Index 2023 yang diluncurkan oleh Mircosoft, sebesar 75% responden menyatakan akan menggunakan AI dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya sehari-hari. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-8 negara Asia Pasifik dengan prediksi pengguna AI terbanyak 2023.
Posisi pertama dipegang oleh Vietnam dengan prediksi pengguna sebesar 90%. Taiwan berada di urutan kedua dengan 88% dan Thailand di urutan ketiga dengan 86%.