Angka Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat 60% dalam 5 Tahun Terakhir

Sebanyak lebih dari seribu jiwa melayang akibat bunuh diri sepanjang Januari-Oktober 2024..

Perkembangan Jumlah Kasus Bunuh Diri di Indonesia (2020-2024)

Sumber: Pusat Informasi Kriminal Nasional
GoodStats

Data yang dihimpun dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa 720 ribu jiwa meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Bunuh diri sendiri menjadi salah satu penyebab kematian paling tinggi di dunia dan ditemui pada remaja hingga dewasa dengan rentang usia dari 15 sampai 29 tahun.

Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI (Bareskrim Polri) menunjukkan seluruh kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang tahunnya. Angka kasus bunuh diri terus meningkat setiap tahun, bahkan bertambah hingga 60% dalam lima tahun terakhir.

Pada tahun 2020 tercatat ada lebih dari 640 kasus bunuh diri yang ditangani Polri. Di tahun selanjutnya pada 2021 jumlah kasus bunuh diri turun tipis menjadi 629 kasus. Namun, angka tersebut menukik tajam setahun setelahnya.

Tahun 2022 sebanyak 887 jiwa melayang akibat bunuh diri. Jumlah kasus ini terus naik di tahun 2023 bahkan mencapai 1.288 kasus.

Kasus bunuh diri menunjukkan tren yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun ini, sepanjang Januari-Oktober 2024, angka kasus bunuh diri telah menyentuh angka 1.023 kasus.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan (Dirjen Nakes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Maria Endang Sumiwi, seperti dikutip dari situs Kemenkes, menjelaskan ada banyak faktor yang melatarbelakangi seseorang melakukan bunuh diri, seperti faktor biologis, genetik, psikologis, budaya, dan lingkungan.

Endang mengatakan bahwa harus ada langkah pencegahan kasus bunuh diri agar angka tersebut tidak melonjak.

“Melalui tindakan kecil seperti kebaikan sederhana, percakapan terbuka dan mendengarkan tanpa menghakimi, dapat berpengaruh secara signifikan,” tutur Endang dalam Seminar Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia di Jakarta, Selasa (17/9).

Direktur Kesehatan Jiwa (Keswa) Kemenkes, Imran Pambudi yang turut hadir di acara tersebut juga menekankan pentingnya kehadiran seseorang untuk menjadi penerang atau cahaya bagi orang lain yang sedang dalam masa sulit.

“Inilah yang kita harapkan, kita bisa bersama-sama membuka diri dan bisa membantu kalau temannya ada yang lagi down, menjadi flashlight bagi dirinya sendiri, bagi teman maupun keluarga,” tambahnya.

Baca juga: Angka Kebutaan dan Gangguan Penglihatan di Indonesia Tembus 8 Juta Kasus

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook