Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) jadi salah satu inisiatif pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Warga didorong untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan melalui deteksi dini terhadap penyakit berisiko.
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), program CKG telah menjangkau 43 juta orang per 19 Oktober 2025. Adapun target yang ditetapkan dalam RPJMN 2025 adalah sebesar 102 juta jiwa, atau sekitar 36% dari total penduduk Indonesia.
Program ini menuai ragam reaksi warganet. Menurut hasil analisis Drone Emprit, sebanyak 91% pembicaraan terkait program CKG berkonotasi positif. Percakapan positif ini didominasi oleh manfaat CKG dalam mendeteksi dini penyakit. Selain itu, CKG dipandang sebagai kado dari pemerintah dan jangkauan penerimanya yang luas membuat penilaian cenderung positif.
Di sisi lain, 3% percakapan cenderung negatif, meliputi pembahasan terkait anggaran yang terlalu sedikit, bahkan dipotong, dan keraguan akan implementasi yang menyeluruh.
Terakhir, 5% percakapan tercatat netral, didorong oleh laporan faktual terkait jumlah capaian pendaftar.
Menariknya, emosi bahagia menjadi emosi dominan dalam pembahasan seputar program ini. Sebanyak 4,4 ribu postingan di internet merupakan emosi bahagia, diikuti rasa kepercayaan (2,3 ribu) dan antisipasi (1,6 ribu). Pemetaan emosi ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mengikuti program CKG.
Meski begitu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK Sukadiono menyebutkan bahwa pelaksanaan CKG memang masih belum merata. Provinsi dengan capaian tertinggi masih terpusat di Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Beberapa kawasan timur Indonesia cenderung mencatatkan capaian yang rendah, seperti di Kalimantan Utara, Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Menurutnya, hal ini disebabkan tantangan geografis, keterbatasan sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia di sektor kesehatan yang belum merata.
Hingga sekarang, pihaknya masih berupaya memastikan program ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
“Kita perlu menindaklanjuti berbagai isu utama dalam pelaksanaan CKG agar program ini bisa berjalan optimal dan merata di seluruh Indonesia,” tegasnya (21/10/2025).
Adapun analisis Drone Emprit dilakukan pada 20 Oktober 2024 sampai 20 Oktober 2025, mengumpulkan 1,05 juta artikel, 3,59 juta mentions dan 1,73 juta sampel di media sosial terkait isu program utama Prabowo.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Masalah Kesehatan yang Banyak Ditemukan di CKG
Sumber:
https://www.kemenkopmk.go.id/kemenko-pmk-evaluasi-pelaksanaan-cek-kesehatan-gratis
https://x.com/DroneEmpritOffc/status/1984204871374106905/photo/1