Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis laporan perkembangan ekspor dan impor Indonesia per Oktober 2024. Berdasarkan laporan tersebut nilai ekspor Indonesia per Oktober 2024 sebesar US$24,41 miliar.
Nilai tersebut naik sebesar 10,69% dibanding ekspor September 2024 dan naik 10,25% dibanding Oktober 2023. Peningkatan ekspor tersebut disebabkan oleh meningkatnya sektor migas sebanyak 16,88% (dari US$1.150,9 Juta per September 2024 menjadi US$1.345,2 juta per Oktober 2024) dan juga naiknya sektor nonmigas sebanyak 10.35% (dari US$ 20.904,6 juta per September 2024 menjadi US$23.068,3 juta per Oktober 2024).
Jika dibedah berdasarkan komoditas, naiknya sektor migas disebabkan oleh naiknya ekspor hasil minyak sebesar 28,6% (dari US$312 juta per September 2024 menjadi US$401,1 juta per Oktober 2024) dan naiknya ekspor gas alam sebesar 23,45% (dari US$641,1 juta per September 2024 menjadi US$791,5 juta per Oktober 2024).
Adapun dalam sektor nonmigas, ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan berperan besar dalam peningkatan sektor nonmigas yaitu sebesar 17,57% (dari US$564,4 juta per September 2024 menjadi US$663,6 juta per Oktober 2024).
Selanjutnya, terdapat industri pengolahan yang meningkat sebesar 12,04% (dari US$16.454,1 juta per September 2024 menjadi US$18.434,9 juta per Oktober 2024). Industri pertambangan dan lainnya juga naik sebesar 2,16 persen (dari US$3.886,1 juta per September 2024 menjadi US$3.969,8 juta per Oktober 2024).
Lebih lanjut, tiga provinsi penyumbang nilai ekspor terbesar pada periode Januari-Oktober 2024 adalah Provinsi Jawa Barat yang menyumbang 14,51% yaitu sebesar US$31.515,9 juta, disusul Provinsi Jawa Timur dengan persentase 9,87% yaitu sebesar US$21.435,4 juta dan Provinsi Kalimantan Timur sebesar US$20.858,2 juta dengan persentase 9,60%.
Baik sektor migas maupun nonmigas sama-sama berpengaruh untuk kenaikan ekspor per Oktober 2024. Ada beberapa sektor yang potensial untuk ditingkatkan nilai ekspornya karena berperan besar dalam menyumbang kenaikan nilai ekspor yaitu hasil minyak, gas alam, pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Baca Juga : Sektor Industri Pengolahan Jadi Kontribusi Utama Ekspor Indonesia