Bukan Hanya Kandidat, Perusahaan Juga Berjuang Menemukan Talenta Tepat

Sebanyak 46% perusahaan di Indonesia mengaku menghadapi kesulitan dalam menemukan kandidat yang tepat untuk mengisi posisi yang tersedia.

Kesulitan yang Dihadapi dalam Mencari Calon Karyawan (2024)

Sumber: Populix
GoodStats

Di tengah persaingan kerja yang semakin ketat, bukan hanya pencari kerja yang menghadapi tantangan besar. Perusahaan pun sering kali kesulitan menemukan kandidat yang sesuai untuk mengisi posisi penting. Meskipun jumlah pelamar terus meningkat, kenyataannya banyak pemberi kerja yang merasa tidak puas dengan kualitas kandidat yang tersedia.

Populix dan KitaLulus melakukan survei terhadap 1.330 pencari kerja, 530 perekrut, serta 100 perusahaan yang dilakukan pada Juni 2024. Penelitian ini juga mengacu pada analisis satu juta data yang diperoleh dari portal lowongan kerja KitaLulus.

Hasil laporan ini mengungkapkan bahwa 46% perusahaan mengalami kesulitan menemukan kandidat karyawan yang tepat karena adanya kesenjangan antara kriteria yang dibutuhkan pemberi kerja dan kompetensi tenaga kerja yang tersedia.

Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam menemukan kandidat yang tepat karena berbagai faktor yang terkait dengan kualitas pelamar. Salah satu masalah utama adalah minimnya pengalaman kerja, yang disebutkan oleh 61% pemberi kerja. Hal ini menjadi kendala karena banyak perusahaan membutuhkan individu yang sudah terbiasa dengan dunia kerja dan mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan profesional.

Keterbatasan pengalaman juga sering kali memengaruhi kepercayaan perusahaan terhadap kemampuan pelamar untuk menjalankan tanggung jawab yang diberikan. Selain pengalaman, keterampilan teknis pelamar juga menjadi perhatian serius, di mana 50% perusahaan merasa bahwa tingkat keahlian teknis kandidat masih terlalu rendah atau bersifat dasar.

Masalah ini diperparah oleh kurangnya soft skill, seperti komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu, yang diakui oleh 35% perusahaan sebagai kendala utama. Tanpa kombinasi yang baik antara keterampilan teknis dan soft skill, pelamar cenderung kesulitan untuk memenuhi ekspektasi perusahaan, terutama dalam peran yang membutuhkan kemampuan multifaset.

Faktor pendidikan juga menjadi tantangan, dengan 26% perusahaan menyebut tingkat pendidikan pelamar yang tidak memadai sebagai hambatan. Selain itu, jurusan pendidikan yang dicari sering kali kurang banyak tersedia, sebagaimana diungkapkan oleh 24% perusahaan.

Dalam industri tertentu, sertifikasi profesional menjadi hal yang sangat dibutuhkan, namun 17% pelamar tidak memilikinya, yang membuat mereka kurang kompetitif di mata pemberi kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya pengakuan formal terhadap keahlian tertentu dalam proses rekrutmen.

Di sisi lain, keterampilan bahasa asing yang masih rendah pada sebagian besar pelamar juga menambah daftar kendala, terutama untuk posisi yang membutuhkan komunikasi internasional. Diikuti oleh faktor usia sebanyak 2% dan alasan lainnya 13% juga disebut sebagai hambatan, meskipun dengan persentase yang lebih kecil.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menemukan kandidat yang tepat, diperlukan upaya lebih untuk menjembatani kesenjangan keterampilan dan pengalaman. Pencari kerja juga harus lebih proaktif dalam meningkatkan kompetensi dan kualifikasi mereka agar lebih siap bersaing di dunia kerja.

Baca Juga: Kenali Sudut Pandang Pemberi Kerja dan Pencari Kerja

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook