Mengutip CNBC, Direktur komunikasi dan bimbingan penggunaan jasa direktorat jenderal bea dan cukai kementerian keuangan, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan bahwa impor tembakau dilakukan sebab tidak semua jenis tembakau bisa ditanam di Indonesia.
Berdasarkan data BPS, memang volume impor tembakau yang masuk ke Indonesia ini berada di kisaran angka 120-160 ribu ton dalam lima tahun terakhir. Besarnya jumlah ini disebabkan karena untuk membuat satu batang rokok, dibutuhkan paling tidak 15 jenis tembakau yang berbeda, tergantung kebutuhan tiap perusahaan.
Melansir data Statistik Indonesia 2023 yang dipublikasikan BPS, total impor tembakau yang masuk ke Indonesia sepanjang 2022 merupakan jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir karena mencapai 164 ribu ton. Jumlahnya meningkat sebanyak 29,5 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam data yang sama, terlihat bahwa China menjadi negara pengimpor tembakau terbanyak dengan total 67,5 ribu ton atau senilai US$ 265 juta. Peringkat kedua ada Brasil yang telah mengimpor tembakau sebanyak 23 ribu ton atau setara US$ 120 juta, disusul Zimbabwe di posisi ketiga dengan volume 11,6 ribu ton.