Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budayanya. Atas dasar ini, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah mengakui Warisan Budaya Takbenda (WBTb) terhadap tiga budaya Indonesia sekaligus pada 3–5 Desember 2024 lalu.
Ketiga budaya tersebut merupakan seni pertunjukan Reog asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (ditetapkan pada 3 Desember 2025), Kebaya yang diajukan bersama oleh Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand (ditetapkan pada 4 Desember 2024), dan alat musik Kolintang yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara (ditetapkan pada 5 Desember 2024).
Maka tak heran jika rakyatnya pun semakin mencintai dan yakin dengan keberadaan budaya lokal yang akan kian mengglobal. Berdasarkan Survei Indeks Optimisme 2025 yang dirilis oleh Tim Riset GoodStats, sebanyak 70,2% publik merasa optimis terhadap budaya Indonesia dikenal luas hingga kancah dunia.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengungkapkan pentingnya pelestarian terhadap budaya yang semakin dikenal luas.
“Karena itulah kita harus mensosialisasikan, mengembangkan dengan berbagai macam cara dan platform yang ada. Media sosial, kegiatan-kegiatan festival yang selama ini sudah dijalankan, yang tentu saja sangat besar, berkesinambungan,” ungkapnya pada prosesi pemasangan panel Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Ponorogo, Senin (11/8/2025).
Dalam upaya pelestarian ini, ia menekankan pentingnya kreativitas dan sinergi dari berbagai pihak. Menurutnya, sudah menjadi tugas bersama mempertahankan dan memperkenalkan budaya Indonesia dengan bangga.
Adapun sebanyak 20,8% responden menganggap netral saja mengenai budaya Indonesia yang dikenal luas. Sedangkan, sisanya sebesar 9% publik merasa pesimis terhadap unsur ini.
Hal ini membuat indeks optimisme untuk unsur budaya Indonesia dikenal luas menjadi sangat tinggi, yaitu sebesar 7,19 dari rentang 0-10. Tentunya unsur ini menjadi pendongkrak indeks optimisme untuk dimensi budaya & kreativitas, yaitu dengan nilai 6,75 sekaligus sebagai dimensi dengan indeks optimisme tertinggi pada Survei Indeks Optimisme 2025 ini.
Adapun terdapat tujuh dimensi lainnya yang juga diukur dalam survei ini, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, teknologi & inovasi, politik & pemerintahan, sosial & toleransi, serta geopolitik & hubungan internasional.
Survei ini melibatkan 1.020 responden mencakup seluruh wilayah Indonesia. Dengan waktu pengumpulan data selama sebulan, yaitu 3 Juni hingga 3 Juli 2025, survei ini menggunakan metode online survei dan Forum Group Discussion (FGD).
Baca Juga: Budaya & Teknologi Jadi Sumber Harapan di Tengah Turunnya Optimisme
Sumber:
https://goodstats.id/publication/indeks-optimisme-2025-X2xNZ
https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8866/hattrick-warisan-budaya-takbenda-indonesia-diakui-dunia?lang=1
https://kemenbud.go.id/?p=66654
