Serangan siber di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Melansir laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester I 2023 yang dirilis oleh AwanPintar, Indonesia duduk di urutan ke-11 negara dengan kontributor serangan siber terhadap Indonesia terbanyak di dunia. Peringkat ini diukur dari total alamat protokol internet atau IP adress yang dipakai untuk melakukan cyber attack. Hal ini menunjukkan bahwa IP adress dari Indonesia masih terus dipakai untuk melakukan cyber attack terhadap jaringan lain.
AwanPintar kemudian menetapkan DKI Jakarta sebagai wilayah dengan jumlah kontributor serangan siber terbanyak di Indonesia, mencapai 11,3 juta pada periode Januari hingga Juni 2023. Peringkat kedua dipegang oleh Depok dengan total kontributor sebanyak 2,4 juta, disusul Tanggerang dengan 1,3 juta, dan Bogor dengan 911 ribu.
Menariknya, seluruh daerah-daerah tersebut berasal dari Jabodetabek. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa seluruh daerah tersebut merupakan daerah yang dinilai mempunyai infrastruktur dan ekosistem digital terbaik secara nasional di tahun 2022.
Di Indonesia sendiri, jenis cyber attack yang paling sering terjadi adalah miss activity, detection of a network scan, hingga generic protocol command decode.
