Berdasarkan penelitian Gary Chapman, ada lima bahasa cinta yang dimiliki seseorang yaitu sentuhan fisik (physical touch), kata-kata afirmasi (word of affirmation), menikmati waktu bersama (quality time), tindakan pelayanan (act of service), dan menerima hadiah (receiving gifts).
Love language biasanya diartikan sebagai bentuk kasih sayang yang dilakukan seseorang. Banyak anak muda saat ini yang menjadikan tolak ukur bahasa cinta sebagai acuan untuk menilai pasangan atau kekasihnya. Bahkan tak banyak dari mereka biasanya lebih memilih pasangan yang memiliki bahasa cinta yang sama atau sesuai dengan dirinya.
Di Indonesia, physical touch menjadi satu dari lima bahasa cinta yang paling banyak disukai masyarakat Indonesia yakni sebanyak 33%. Tak hanya sentuhan fisik saja, quality time menjadi bahasa cinta terbesar kedua yang dominan untuk orang Indonesia. Pasalnya, angka persentasenya mencapai 29%.
Selanjutnya, pada urutan ketiga terdapat love language 'Act of Scrvice' dengan persentase 22%. Sedangkan untuk dua love language lainnya, angkanya terbilang kecil yakni 11% untuk word of affirmation dan 5% untuk receiving gifts.