Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 bulan menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kesehatan bayi. ASI eksklusif memberikan nutrisi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi serta membantu mencegah bayi dari berbagai penyakit infeksi. Di Indonesia, persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif telah menjadi perhatian utama dalam program kesehatan ibu dan anak.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam beberapa tahun terakhir terdapat tren peningkatan dalam persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang menerima ASI eksklusif. Pada tahun 2018, tercatat hanya sebanyak 44,36% bayi usia kurang dari 6 bulan di Indonesia yang menerima ASI eksklusif. Jumlah tersebut merupakan yang terendah dalam enam tahun terakhir.
Pada 2019, persentase bayi usia kurang dari 6 bulan di Indonesia yang menerima ASI eksklusif mengalami peningkatan. Pada tahun tersebut, kenaikannya cukup drastis dari 44,36% menjadi 66,69%.
Pada tahun berikutnya, yakni 2020, kembali terjadi peningkatan persentase bayi usia kurang dari 6 bulan di Indonesia yang menerima ASI eksklusif. Namun, kenaikannya tak sebesar tahun sebelumnya. Pada tahun itu, persentase bayi usia kurang dari 6 bulan di Indonesia yang menerima ASI eksklusif mencapai angka 69,62%.
Peningkatan persentase bayi usia kurang dari 6 bulan di Indonesia yang menerima ASI eksklusif kembali terjadi pada 2021. Pada tahun itu, persentasenya menembus angka 71,58% untuk pertama kalinya. Setahun berselang, persentasenya kembali naik menjadi 72,04%.
Terbaru, pada 2023, persentase bayi usia kurang dari 6 bulan di Indonesia yang menerima ASI eksklusif hampir mencapai 74% tepatnya di angka 73,97%. Jumlah itu merupakan yang terbesar dalam satu dekade terakhir.
Baca Juga: Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif 5 Tahun Terakhir