Dalam survei Jakpat bertajuk Parenting Trends in Indonesia yang dilakukan pada 18-20 Februari 2025 dengan melibatkan 494 responden orang tua, sebanyak 92% ibu menyatakan sering memotivasi anak. Persentase ini lebih banyak daripada ayah yang hanya sebesar 84%.
Selanjutnya 8% ibu memilih hanya kadang-kadang memotivasi anak, sedangkan terdapat 15% responden ayah yang berada pada kategori ini.
Adapun pada kategori terakhir, hanya ada 1% ayah yang mengaku jarang memotivasi anaknya. Kebalikannya, ibu nihil pada kelompok ini.
Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anaknya, terutama dari ibu. Hal ini dibenarkan oleh psikolog klinis A. Kasandra Putranto dalam wawancaranya kepada media Tempo.co, Senin (2/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa secara emosional, ibu memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga kesehatan psikologis anak. Ketika memasuki masa remaja, anak biasanya lebih mudah terbuka kepada sosok yang mereka anggap empatik dan mampu memahami perasaan mereka
Remaja cenderung merasa lebih aman dan nyaman berbagi cerita dengan ibu, khususnya saat menghadapi persoalan yang berkaitan dengan emosi dan hubungan sosial.
“Ibu sering kali memainkan peran kunci dalam mengajarkan nilai-nilai emosional, seperti empati, kasih sayang, dan pengelolaan konflik. Dalam kasus remaja yang terlibat kekerasan, penting bagi ibu untuk menggali alasan di balik perilaku anak dan memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari tindakannya,” jelas Kasandra.
Namun sebaliknya, alumni Universitas Indonesia itu juga menilai bahwa peran ayah tidak kalah penting. Apalagi ketika anak menginjak usia remaja, ia akan mencari panutan yang dapat memberikan model bagaimana menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mampu menjaga kontrol diri, dan menyelesaikan konflik secara sehat.
Survei dan pandangan ahli menunjukkan bahwa keseimbangan peran antara ibu dan ayah sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Dengan saling melengkapi, yaitu ibu sebagai pengasuh emosional dan ayah sebagai figur panutan, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi perkembangan mental dan karakter anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja yang penuh tantangan.
Baca Juga: Seberapa Sulit Menjadi Ibu dalam Keluarga?