Saat ini, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, terbiasa menggunakan teknologi ini untuk berbagai keperluan. AI kini menjadi alat bantu yang sangat dekat dengan aktivitas manusia.
Pemanfaatan AI pun sudah meluas ke berbagai bidang tanpa terkecuali. Di dunia pendidikan, para siswa dan guru menggunakannya untuk mempermudah proses belajar dan mencari informasi. Sementara di dunia kerja, AI membantu karyawan menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien. Singkatnya, teknologi ini telah membantu mempermudah banyak urusan manusia di berbagai sektor kehidupan.
Berdasarkan data dari AI Index Report 2025, terdapat beberapa negara dengan tingkat penetrasi keterampilan AI tertinggi. Indikator ini mengukur seberapa umum atau intens penggunaan keahlian AI dalam dunia kerja melalui data LinkedIn. Secara sederhana, data tersebut menunjukkan seberapa sering anggota LinkedIn menerapkan keterampilan AI dalam pekerjaan mereka dibandingkan dengan jenis keahlian lainnya.
Baca Juga: Optimis, 6% Publik Yakin Tidak Akan Terkena PHK
Amerika Serikat memimpin penetrasi keterampilan AI di posisi pertama dengan skor 2,63. Hal ini terjadi karena Amerika merupakan pusat inovasi dunia sekaligus markas perusahaan teknologi raksasa seperti Google dan OpenAI. Tingginya angka ini didorong oleh adopsi teknologi yang sangat cepat di berbagai sektor industri serta investasi riset yang masif, sehingga para pekerjanya wajib menguasai AI demi menjaga efisiensi dan daya saing global.
India menempati posisi kedua dengan skor 2,51. Pencapaian ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang pro-AI dan biaya data yang sangat terjangkau, sehingga tenaga kerja India mampu mengadopsi teknologi AI 2,5 kali lebih cepat daripada rata-rata global demi menjaga daya saing di pasar internasional.
Posisi ketiga ditempati oleh Inggris dengan skor 1,40, disusul oleh Jerman di urutan keempat dengan skor 1,32. Urutan kelima diisi oleh Brasil dengan skor 1,31, diikuti Kanada (1,30), Prancis (1,23), dan Spanyol (1,10).
Data tersebut menunjukkan temuan menarik, di mana Indonesia menempati posisi kesembilan dengan total skor sebesar 1,04. Angka ini menjadi sebuah prestasi tersendiri karena Indonesia secara efektif berada di atas posisi Australia dalam pemeringkatan tersebut. Hal ini menjadi signifikan mengingat status Australia sebagai negara maju, yang dalam hal ini berada di peringkat kesepuluh dengan perolehan skor sebesar 0,95.
Baca Juga: Makin Tinggi Pendidikan Ibu, Makin Besar Capaian Imunisasi Dasar Anak
Sumber:
https://hai.stanford.edu/assets/files/hai_ai_index_report_2025.pdf
