Indonesia Sukses Bawa Pulang 8 Medali Para Badminton di Paralimpiade Paris 2024

Unggul 1 medali emas, Prancis balap Indonesia di perolehan medali para badminton Paralimpiade Paris 2024.

Puncak Klasemen Para Badminton Paralimpiade Paris 2024

Sumber: International Paralympic Committee (IPC)
GoodStats

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terkuat di cabang olahraga bulu tangkis. Tren baik ini juga dipertahankan oleh atlet para badminton. Prestasi baru atlet para badminton Indonesia ditorehkan pada gelaran bergengsi Paralimpiade Paris 2024. 

Sedikit berbeda dengan badminton untuk atlet non-disabilitas, terdapat nomor pertandingan yang lebih banyak yang dimainkan atlet para badminton, sesuai dengan kondisi disabilitasnya. Beberapa di antaranya adalah kelas kursi roda (wheelchair) dan kelas berdiri (standing).

WH 1 (Wheelchair 1) dimainkan oleh para-atlet dengan gangguan pada tungkai bawah dan batang tubuh. Mereka juga memiliki keterbatasan dalam menggerakkan tangan. Sedangkan WH 2 (Wheelchair 2) dimainkan oleh para-atlet dengan disabilitas serupa dengan WH 1, minus keterbatasan pada tubuh bagian atas. Ini memungkinkan para-atlet WH 2 menggerakkan kursi rodanya dengan lebih cepat.

Kelas berdiri terdiri atas 3 sub-kelas. Di antaranya Standing Lower 3 (SL 3), dimainkan oleh para-atlet dengan keterbatasan dalam keseimbangan berjalan karena gangguan pada salah satu atau kedua kakinya. 

Sementara itu, klasifikasi SL 4 sejatinya tidak jauh berbeda dengan SL 3. Klasifikasi SL 4 ini ditujukan untuk atlet para badminton yang memiliki keterbatasan dengan kakinya, namun masih memiliki keseimbangan yang baik saat berjalan maupun berlari.

Selain keterbatasan pada kaki, para badminton juga mewadahi para-atletnya yang memiliki keterbatasan pada tubuh bagian atas seperti tangan. Kelas pertandingan ini disebut Standing Upper (SU 5).

Sementara itu, Short Stature (SS 6) dikhususkan bagi para-atlet dengan keterbatasan genetik yang disebut dwarfisme, kondisi ketika seseorang terlahir dengan bentuk tubuh yang pendek/kerdil.

Pada Paralimpiade Paris 2024, China memuncaki klasemen para badminton dengan koleksi 12 medali, 9 di antaranya adalah emas, dengan tambahan 2 perak dan 1 perunggu. Jumlah ini meningkat 3 medali dari periode sebelumnya pada Tokyo 2020, di mana ada 9 medali yang dikoleksi tim China.

Jepang dan Prancis menduduki posisi kedua dan ketiga. Jepang mengoleksi 5 medali dengan rincian 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Sementara Prancis berhasil meraih 2 emas dan 1 perunggu. Sebuah emas dan perunggu di antaranya diraih oleh Lucas Mazur di nomor tunggal putra SL4 dan ganda campuran SL3-SU5.

Indonesia mengirimkan 9 orang wakilnya untuk cabang olahraga para badminton dan berhasil membawa pulang 8 medali. Emas satu-satunya yang diraih menempatkan Indonesia di posisi keempat. Emas ini datang dari nomor ganda campuran SL3-SU5 yang dimainkan oleh pasangan Leani Ratri Oktila/Hikmat Ramdani.

Leani Ratri Oktila patut mendapatkan sorotan atas prestasinya yang gemilang. Ia berhasil membuat lagu Indonesia Raya diputar di ajang paralimpiade tahun ini. Sejak badminton kembali dimainkan dalam paralimpiade pada Tokyo 2020, ia sudah mengoleksi 5 medali, 3 di antaranya adalah emas.

Leani memainkan 3 nomor pertandingan pada Tokyo 2020 dan membawa 2 emas serta 1 perak. Pada Paris 2024, Leani hanya memainkan 2 nomor pertandingan karena nomor Ganda Putri SL3-SU5 tidak lagi dipertandingkan.

Sama halnya dengan Tokyo 2020, Leani kembali mengukir prestasinya dengan 1 emas dan 1 perak pada Paris 2024. Ia harus mengakui keunggulan Cheng Hefang dari China dalam nomor Tunggal Putri SL4 di laga final untuk kedua kalinya.

Medali emas Leani pada Paris 2024 didapatkan di nomor Ganda Campuran SL3-SU5 bersama rekannya Hikmat Ramdani. Pada Tokyo 2020, ia berpasangan dengan Hary Susanto di nomor pertandingan yang sama. Artinya, Leani berhasil mempertahankan gelarnya di nomor pertandingan ini.

Medali lainnya yang diraih kontingen Merah Putih terdiri atas 3 perak dan 4 perunggu. Medali perak Indonesia diraih lewat nomor pertandingan tunggal putra SU5, tunggal putri SL4, dan ganda campuran SL3-SU5.

Sementara medali perunggu didapatkan dalam nomor pertandingan tunggal putra SL4, tunggal putra SU5, tunggal putri SL3, dan ganda campuran SH6.

Sama halnya dengan Indonesia, peringkat kelima dan keenam sama-sama mendapatkan 1 medali emas. India di posisi kelima membawa pulang 5 medali, dengan rincian 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Sementara itu, Malaysia harus puas hanya dengan 1 emas saja yang disumbangkan oleh Cheah Liek Hou di nomor tunggal putra SU5.

Peringkat ketujuh diduduki oleh Korea Selatan dengan 3 medali. Tepatnya, ada 2 perak dan 1 perunggu yang berhasil dibawa oleh tim para badminton Korea Selatan.

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara dengan Medali Paralimpiade Terbanyak Kedua di ASEAN

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook