Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan oleh lapangan usaha dalam perekonomian mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurut laporan BPS terbaru, pada tahun 2022, emisinya mencapai 887.233 Gg CO2e.
Dalam hal ini, Industri Pengolahan serta Pengadaan Listrik dan Gas menjadi lapangan usaha yang menghasilkan emisi terbesar jika dibandingkan lapangan usaha lainnya. Pada tahun 2022, kedua lapangan usaha menyumbang 71,90% dari total emisi yang dihasilkan lapangan kerja.
Lapangan usaha penghasil emisi gas rumah kaca terbesar dipegang oleh Industri Pengolahan dengan sumbangan emisi sebesar 340.771 Gg CO2e di 2022. Industri Pengadaan Listrik dan Gas menyusul di urutan kedua sumbangan emisi sebesar 297.221 Gg CO2e.
Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengekor dengan sumbangan emisi sebesar 86.503 Gg CO2e. Selanjutnya lapangan usaha Transportasi menyumbang sebesar 81.082 Gg CO2e.
Industri Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang berada di urutan kelima dengan menyumbang 30.840 Gg CO2e. Terakhir, lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 29.280 Gg CO2e.
Menurut BPS, distribusi emisi gas rumah kaca dari seluruh lapangan usaha menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2022 gas CO2 mencapai 696.505 Gg CO2e sedangkan gas CH4 mencapai 150.087 Gg CO2e.
Lain halnya dengan emisi gas N2O yang justru menurun pada tahun 2022 mencapai 40.640 Gg CO2e. Secara umum, jenis emisi gas rumah kaca yang mendominasi di seluruh lapangan usaha di Indonesia adalah emisi gas CO2, yang menyumbang 78,50% terhadap total emisi di seluruh lapangan usaha di tahun 2022
Baca Juga: Emisi Agri Pangan Sumbang 31% terhadap Emisi Dunia
