Dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan lingkungan global, banyak perusahaan berupaya menyesuaikan strategi untuk memenuhi kebutuhan transisi hijau (green transition). Menurut laporan Business Decision Maker Survey 2024, sebanyak 57% pebisnis telah menyesuaikan strategi tenaga kerja untuk menghadapi risiko iklim.
Pengaruh Risiko Iklim pada Strategi Tenaga Kerja
Sebanyak 57% pebisnis menyatakan bahwa risiko iklim berdampak pada strategi tenaga kerja perusahaan. Banyak pengusaha yang berupaya mengubah penawaran layanan untuk menyesuaikan dengan tuntutan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin menyadari pentingnya mengintegrasikan isu lingkungan ke dalam perencanaan usahanya.
Risiko iklim tidak hanya memengaruhi operasi perusahaan tetapi juga cara mengelola sumber daya manusia. Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Peningkatan Keterampilan untuk Teknologi Hijau
Sebanyak 52% mengaku perusahaan fokus pada reskilling atau upskilling karyawan mereka untuk memenuhi tuntutan teknologi hijau. Aspek ini mencakup pelatihan dan pengembangan keterampilan baru yang relevan dengan industri yang berfokus pada keberlanjutan dan teknologi hijau.
Dengan memberikan pelatihan yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan siap menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dari transisi hijau sekaligus membantu perusahaan mempertahankan dan menarik talenta yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
Menciptakan Budaya yang Berfokus pada Misi
Lebih lanjut, sebanyak 45% perusahaan berupaya menciptakan budaya yang berorientasi pada misi khusus untuk menarik dan mempertahankan talenta.
Budaya yang berfokus pada misi ini mencakup nilai-nilai perusahaan yang kuat terkait dengan keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.
Dengan membangun budaya yang mendukung tujuan-tujuan lingkungan, perusahaan dapat menarik karyawan yang memiliki minat dan komitmen terhadap isu-isu keberlanjutan. Hal ini juga dapat meningkatkan loyalitas dan keterlibatan karyawan, membuat mereka merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan bermakna.
Itulah dia beberapa strategi utama yang digunakan pebisnis dunia untuk menghadapi risiko iklim. Penyesuaian strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan transisi hijau menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan lingkungan global.
Mayoritas pebisnis telah menyesuaikan strategi tenaga kerja mereka untuk menghadapi risiko iklim, menunjukkan bahwa perusahaan semakin menyadari pentingnya mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam perencanaan tenaga kerja.
Selain itu, peningkatan keterampilan untuk teknologi hijau dan penciptaan budaya yang berfokus pada misi turut menjadi faktor-faktor penting dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
Dengan memahami dan mengimplementasikan strategi-strategi ini, perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.
Baca Juga: Miliki Komitmen Kuat Terhadap Energi Bersih, Inilah 5 Negara Terhijau di Dunia!