Juli 2023 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mempublikasikan hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) berjudul “Statistik Migrasi Indonesia”. Dalam publikasi tersebut, salah satu data di dalamnya adalah jumlah penduduk migrasi antarprovinsi.
Untuk migrasi risen, Jawa Tengah menempati posisi pertama sebagai provinsi yang dijadikan tujuan perantauan. Dengan migran risen pada 2022 sebanyak 778.524 jiwa, Jawa Tengah mengalahkan Jawa Barat yang berada di belakangnya yang memiliki penduduk migran risen sebanyak 716.469 jiwa.
Provinsi berikutnya yang paling banyak dijadikan tanah perantauan 5 tahun terakhir adalah Jawa Timur dengan penduduk migran risen sebanyak 364.354 jiwa.
Banten dan DKI Jakarta menduduki peringkat berikutnya dengan migran risen sekitar 200-an ribu jiwa. Masuknya kedua provinsi ini sebagai tujuan perantauan populer dalam 5 tahun terakhir ini selaras dengan jumlah penduduk migran seumur hidup di provinsi ini yang mencapai 2,3 juta (Banten) dan 3,3 juta jiwa (DKI Jakarta) pada 2022.
Sumatra Utara, D. I. Yogyakarta, dan Sumatra Barat menjadi provinsi terpopuler selanjutnya dengan jumlah migran risen masing-masing sebanyak 182.153, 178.885, dan 178.849 jiwa pada 2017-2022.
Dua provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Selatan pada 2017-2022 juga cukup populer sebagai tujuan perantauan. Kedua provinsi tersebut memiliki penduduk migran risen sebanyak 162.649 dan 155.301 jiwa.
Penduduk migran risen adalah mereka yang provinsi tempat tinggalnya pada 5 tahun lalu berbeda dari provinsi tempat tinggal saat survei dilakukan (2022). Sementara migran seumur hidup hanya meninjau perbedaan provinsi tempat lahir dengan provinsi tempat tinggal saat survei dilakukan.