Kemacetan menjadi pemandangan yang lumrah dan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih khusus di kota-kota besar di hampir seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dirilis TomTom Traffic Index, Jakarta menempati posisi ke 29 sebagai kota termacet dari 389 kota yang ada di seluruh dunia. Di ASEAN sendiri, Karta menempati posisi kedua sebagai kota paling macet. Hal ini terlihat dari rata-rata waktu yang dihabiskan untuk menempuh jarak 10 km selama 22,67 menit.
 Sedangkan kota yang menduduki sebagai kota paling macet di ASEAN adalah Manili dengan menghabiskan waktu 27 menit untuk menempuh jarak 10 km. Dan posisi ketiga diduduki oleh Bangkok yang menghabiskan waktu 20,67 menit.
Jika dilihat lebih lanjut kemacetan ini juga dampak jadi kendaraan bermotor yang terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 jumlah kendaraan bermotor di jakarta mencapai 21,75 juta unit. Atau tumbuh sebesar 7,6%. Proporsi tertinggi dipegang oleh sepeda motor yang mencapai 75,92%.
Selain itu proporsi tingginya kemacetan ini hanya sebesar 0,01% dalam setahun. Hal tersebut juga diperparah dengan kondisi jalan yang rusak serta penutupan sebagian jalan karena proyek abadi gali tutup lubang utilitas bawah tanah.
Sebagai informasi, TomTon melakukan riset terhadap 389 kota di 56 negara di dunia. Indikator yang mendasari peringkat dalam daftar kota termacet di dunia antara lain perhitungan waktu perjalanan, baiaya BBM, emisi karbon, dan kemudahan akses antara kota.