Di Indonesia, masalah lingkungan semakin menjadi isu yang harus dituntaskan. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang bisa dikatakan berbanding terbalik dengan kualitas lingkungan yang malah semakin menurun.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah masalah kualitas udara. Polusi merupakan masalah krusial karena berpengaruh signifikan bagi kesehatan. Rata rata di seluruh belahan dunia, kualitas udara di kota-kota besar mengalami penurunan dan polusi parah. Jika dibandingkan kualitas udara di daerah pedesaan, tentu tingkat polusinya berbeda jauh.
IQAir menghimpun data kota besar paling berpolusi di dunia. Kualitas udara di nilai berdasarkan Air Quality Index (AQI). Laman IQAir juga menjelaskan bahwa Indeks Kualitas Udara adalah pengukuran konsentrasi polutan udara dalam polusi udara ambien dan risiko kesehatan terkait.
AQI membagi kualitas udara menjadi 6 kategori terkait bagaimana kualitas udara berdampak pada kesehatan manusia. Pembagian kualitasnya adalah Good (0-50), Moderate (51-100), Unhealthy for Sensitive Groups (101-150), Unhealthy (151-200), Very Unhealthy (201-300), dan Hazardous (301+).
Dalam pembaharuan terakhir IQAir pada 11 Juni 2024 pukul 15.05, memperlihatkan bahwa saat ini kota besar paling berpolusi di dunia adalah Kinshasa, Kongo - Kinshasa. Kota tersebut memiliki nilai AQI sebesar 167, berada dalam kategori Unhealthy.
Sementara itu AQI Kota Jakarta, Indonesia di urutan ke 12 sebesar 97. Ibu kota Indonesia tersebut berada dalam kategori Moderate. Adapun udara Kota Jakarta memiliki konsentrasi PM2.5 (μg/m3) sebesar 9.1-35.4.
AQI juga menjelaskan bahwa kelompok yang sensitif di kota kategori moderate harus mengurangi olahraga di luar karena risiko gejala penyakit pernapasan. Hindari ventilasi ruang dalam ruangan dengan udara luar dan tutup jendela untuk menghindari polusi udara luar ruangan masuk.